CIGUGUR - Terpilihnya Acep Purnama SH MH sebagai Wakil Bupati Kuningan bukan hanya membuat pendukungnya gembira. Namun, ternyata bagi warga tionghoa yang ada di Kota Kuda kemenangan itu menjadi kebanggaan. Acep akan tercatat dalam sejarah emas sebagai warga tionghoa pertama yang menjadi wakil Bupati Kuningan. Ini akan membuktikan bahwa kaum minoritas bisa memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi kemajuan Kuningan. “Saya bangga dengan kemenangan Pak Acep, ini merupakan suatu kemajuan penting dalam kehidupan politik di Kuningan. Kemenangan ini pun mencerminkan masyarakat Kuningan bisa hidup berdampingan tanpa sentimen SARA,” ucap Yohanes kepada Radar, kemarin (20/9). Dengan terpilihnya Acep ia berharap, Kuningan lebih maju sehingga memberikan warna tersendiri. Setelah terpilih semua warga bisa bersatu karena kemenangan ini kemenangan bagi warga Kuningan. Riki Tedi Setianto ikut berkomentar. Pria yang sehari-hari bergelut dalam dunia bisnis ponsel ini ikut merasa bangga. Dengan begini membuktikan kemenangan warga Kuningan tanpa melihat perbedaan namun kepentingan yang paling utama. “Saya berharap Pak Acep bisa bekerja seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok. Saya berharap, ada gebrakan baru untuk Kuningan yang lebih maju. Prinsip bersih, transparan, terbuka dan profesional bisa dimiliki para pemimpin kita,” jelasnya. Sementara, Joseph Susilo dan Dede ikut menambahkan, selain bangga mereka bersyukur karena pilbup di Kuningan berlangsung lancar aman dan kondusif. Berikutnya, kepada pihak yang menang harus bekerja penuh demi rakyat dan kemajuan Kuningan. Terlepas ada warga keturunan tionghoa, itu hanya kebetulan karena tetap sebagai warga Kuningan. “Kepada pasangan yang tidak terpilih harus legowo dan dukung pasangan terpilih. Sebab, kemenangan ini merupakan kemenangan warga Kuningan,” jelasnya. Sementara itu, Andi Gani Nena Wea sahabat Acep mengaku terharu atas kemenangan pasangan Utama. Menurutnya, kemenangan Utje dan Acep adalah bukti bahwa Kuningan adalah daerah yang memegang teguh nasionalisme. Masyarakat Kuningan tidak melihat etnis dan golongan. “Rasa nasionalisme selalu hidup di relung sanubari masyarakat Kuningan,” kata presiden Konfedereasi Serika Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu. Sekedar informasi, bukan kebetulan kalau warga tionghoa menjadi pemimpin di Kuningan pada saat ini. Melihat sejarah bahwa, Pangeran Arya Kemuning yang merupakan Adipati Kuningan terlahir dari seorang ibu bernama Ratu Ongtin Nio yang berasal dari negeri China. (mus)
Acep Catat Sejarah Kuningan
Sabtu 21-09-2013,12:14 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :