PROTES yang dilayangkan China tak membuat Prancis mengurungkan rencananya mengirimkan delegasi ke Taiwan. Sejumlah delegasi senator Prancis dikabarkan telah tiba di Taiwan untuk bertemu Presiden Tsai Ing-wen.
Dikutip berita Politik RMOLJabar, Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan delegasi senator tersebut sudah tiba di Taiwan pada hari ini, Rabu (6/10). Mereka rencananya akan akan bertemu dengan Tsai besok, Kamis (7/10).
\"Para senator itu melakukan kunjungan meskipun di tengah ancaman dari duta besar China di Prancis, menunjukkan komitmen kuat mereka akan semangat kebebasan dan demokrasi,\" ujar Kemlu Prancis.
Sebelumnya, Duta Besar China untuk Prancis memang telah melayangkan surat kepada kepala delegasi senator tersebut, Alain Richard, pada Februari lalu.
Dalam surat itu, dubes China menyatakan rencana kunjungan tersebut jelas melanggar prinsip \'satu China\' dan memberikan sinyal yang salah terhadap kekuatan pro-independen di Taiwan.
Kedubes China juga sudah merilis pernyataan yang mewanti-wanti kunjungan para senator tersebut akan merusak kepentingan Beijing, relasi kedua negara, dan \"citra Prancis.
Namun, Kemlu Prancis menegaskan para senator bebas mengambil keputusan sendiri mengenai rencana lawatan tersebut.
Pemimpin delegasi Prancis sendiri merupakan mantan menteri luar negeri yang pernah menjadi kepala Senat Prancis untuk Taiwan Friendship Group. Ia juga pernah berkunjung ke Taiwan pada 2015 dan 2018.
Sementara itu, China selalu melayangkan protes keras terhadap negara yang menjalin hubungan dengan Taiwan, apalagi sejak Tsai Ing-wen menjadi presiden.
Tsai terus menggaungkan semangat pro-demokrasi, sementara China menganggap Taiwan merupakan bagian dari kedaulatannya di bawah prinsip \"Satu China\" yang mereka usung.
Belakangan, relasi China dan Taiwan kian tegang. China dilaporkan mengerahkan total 148 pesawat ke zona pertahanan udara Taiwan sejak Jumat pekan lalu.
Di tengah peningkatan ketegangan tersebut, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menyatakan siap berperang dengan China(*)