JAKARTA - Kasus Covid-19 Singapura mencetak rekor tertinggi sejak pandemi. Dokter spesialis penyakit dalam dr RA Adaninggar SpPD menyarankan agar Indonesia tetap waspada.
Dalam update harian yang dirilis ke media pada Rabu (6/10) sekitar pukul 11.30 malam waktu setempat, tercatat ada 3.577 kasus baru Covid-19 di Singapura.
dr Ning - sapaan akrab RA Adaninggar - mengatakan bahwa cakupan vaksinasi Singapura sudah melebihi 80 persen, tetapi kasus Covid-19 masih tetap tinggi.
“Negara dengan cakupan vaksinasi >80% dan disiplin protokol kesehatan yang sangat baik, tetap bisa mengalami kenaikan kasus yang cukup tinggi dibanding sebelumnya,” kata dr Ning, dikutip Pojoksatu.id dari akun Instagramnya, @drningz, Kamis (7/10).
Ia mengatakan, bahwa sebagian besar warga Singapura yang terkonfirmasi positif Covid-19 memang mengalami gejala ringan.
Baca juga:
- Truk Nabrak Median Jalan di Pasar Kue, Lalu Lintas Plered-Kedawung Padat
- Mantap, Sprinter Cirebon Raih Medali Perak di PON Papua
Namun kematian juga ada dan meningkat terutama di kalangan orang yang belum divaksinasi dan lansia.
“Sebenarnya dengan rencana Singapore sebelumnya untuk “hidup berdampingan” dengan virus, membuka perlahan semua aktivitas masyarakat, ya ini memang risiko yang harus dihadapi,” katanya.
“Meskipun angka vaksinasi tinggi, dengan masih dominannya varian delta yang sangat mudah menular, maka dengan meningkatnya interaksi antar manusia maka risiko penularan juga semakin tinggi,” tambahnya.
Menurut dr Ning, sebagian besar orang yang sudah divaksin akan bergejala ringan.
Baca juga:
Namun masih ada juga sebagian orang yang belum divaksin atau orang dengan sistem imun lemah yang mungkin tidak berespon baik dengan vaksin, masih rentan terhadap gejala berat dan kematian akibat Covid.
“Btw, di negara kita varian Delta juga masih dominan loh,” kata dr Ning, mengingatkan. (pojoksatu)
Baca juga:
- Cerita Kombes Adi Vivid Menangkap IM yang Hendak Meledakan Bom saat Jokowi ke Cirebon
- Satpol PP Razia di Gronggong, Belasan Pasangan di Atas 25 Tahun Diciduk