Di 2020, Utang Negara Miskin Tembus Rp12.231 Triliun

Rabu 13-10-2021,01:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANK Dunia mencatat, terjadi kenaikan beban utang negara-negara miskin atau berpenghasilan rendah sebesar 12 persen ke rekor USD860 miliar atau Rp12.231 triliun pada 2020.

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, laporan Statistik Utang Internasional 2022 menunjukkan peningkatan secara dramatis utang yang dihadapi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hal itu, dampak dari pandemi Covid-19.

“Kami membutuhkan pendekatan komprehensif untuk masalah utang, termasuk pengurangan utang, restrukturisasi yang lebih cepat, dan transparansi yang lebih baik,” kata Malpass dalam pernyataannya, Selasa (12/10/2021).

Malpass menyebutkan, setengah dari negara-negara termiskin di dunia berada dalam kesulitan utang luar negeri atau berisiko tinggi.

“Tingkat utang yang berkelanjutan diperlukan untuk membantu negara-negara tersebut mencapai pemulihan ekonomi dan mengurangi kemiskinan,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Bank Dunia, stok utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah secara kumulatif naik 5,3 persen pada 2020 menjadi USD8,7 triliun.

“Kenaikan utang luar negeri melampaui pendapatan nasional bruto (PNB) dan pertumbuhan ekspor, dengan rasio utang luar negeri terhadap PNB, tidak termasuk China, naik lima persen menjadi 42 persen pada 2020,” terangnya.

2

“Sedangkan rasio utang terhadap ekspor melonjak menjadi 154 persen pada 2020 dari tahun sebelumnya 126 persen,” pungkasnya. (fin)

Tags :
Kategori :

Terkait