BANDUNG – West Java Investment Summit (WJIS) 2021 resmi dibuka. Event akan berlangsung secara hybrid di Savoy Homan, Kota Bandung, pada Kamis – Jumat (21 – 22/10).
WJIS 2021 kali ini mengambil tema \"Navigating Post-COVID World: Investment Growth for Resilient West Java\" diharapkan investasi bisa menjadi salah satu jalan keluar sekaligus menyongsong kondisi ekonomi pasca -Covid-19.
Event ini merupakan yang ketiga kali digelar laksanakan dan kedua kali dilakukan di saat pandemi atau mulai 2019, 2020, dan 2021. Ajang ini mempromosikan 31 proyek besar dan sedang untuk ditawarkan ke calon investor.
Menurut Kepala Dinas Pernanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, 31 proyek yang ditawarkan memiliki nilai Rp41,06 triliun.
Selama dua hari pemilik proyek seperti swasta, BUMN, BUMD, maupun pemerintah daerah akan melakukan pertemuan dengan calon investor baik dari dalam dan luar negeri.
\"31 proyek ini akan diperkenalkan dan ditawarkan kepada calon investor dari 17 negara. Akan ada pertemuan tatap muka dua pihak yang difasilitasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat,\" ujarnya dalam sambutan pembukaan WJIS, Kamis (21/10).
Selain 31 proyek yang akan ditawarkan, dalam event ini juga ditandatangani 33 MoU antara Pemdaprov Jabar dengan Pemda kabupaten/kota serta sejumlah BUMD di Jawa Barat. \"Nilau MoU diperkirakan mencapai Rp6,5 triliun\" imbuhnya.
Noneng mengatakan, pada semester I/2021 Jawa Barat menempati peringkat pertama realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan total Rp72,46 triliun.
Event WJIS yang berlangsung selama dua hari ini menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan investasi di Jawa Barat.
WJIS menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di Jawa Barat. WJIS 2021 bisa menjadi sarana komunikasi yang baik untuk investor yang hendak menanamkan modal ke Jawa Barat.
Berbeda dengan dua penyelenggaraan sebelumnya, WJIS ini memperkenalkan dua kawasan ekonomi baru sebagai daya tarik baru, yakni Metropolitan Rebana dan Jawa Barat Selatan.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, Herawanto menegaskan pentingnya pemerataan investasi antara Jawa Barat bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong resiliensi dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Di kawasan utara, potensi investasi Jawa Barat terkait dengan proyek Segitiga Rebana (Cirebon – Subang – Majalengka) yang kompleks dan canggih.
Kawasan pertumbuhan ekonomi baru ini dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa smart city metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur pendukung yang penting seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol di antaranya Tol Cisumdawu.
Di kawasan selatan, investasi Jawa Barat diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) yang terdiri dari proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian.