JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tengah jadi sorotan karena pernyataannya terkait Kementerian Agama (Kemenag) adalah hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Pernyataan itu menjadi sorotan, lantran PBNU sendiri menyatakan tidak sepaham dengan Menag mengenai hal itu.
Lalu, bagaimana pernyataan menag? Berikut dikutip radarcirebon.com, dari Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021.
Menag awalnya berbicara mengenai rencana untuk meningkatkan apresiasi negara terhadap pesantren. Juga rencana untuk mengadakan satu Dirjen atau setingkat eselon I di kemenag yakni, Dirjen Pesantren.
Menjelang akhir sambutannya, dia sempat bercerita terkait rencana perubahan Tagline Kementerian Agama.
\"Saya cerita ini, ada perdebatan kecil di kementerian ketika mendiskusikan soal kementerian agama. Saya berkeinginan mengubah tagline Kementerian Agama,\" kata Menag, dikutip dari Webinar tersebut.
Diungkapkan dia, tagline Kementerian Agama adalah Ikhlas Beramal. Namun, dia tidak sepenuhnya sepaham dengan itu. \"Saya bilang, nggak ada ikhlas kok ditulis. Ini menunjukkan nggak ikhlas,\" tutur dia.
Menag kemudian menganalogikan itu dengan pemberian bantuan.
\"Kalau ada bantuan minta potongan itu nggak ikhlas. Kelihatannya bantu tapi minta potongan, itu nggak ikhlas. Ikhlas beramal itu nggak bagus, nggak pas saya bilang,\" tegas dia.
Kemudian, sambung Yaqut, perdebatan berkembang menjadi sejarah asal usul kementerian agama.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Tawuran Geng Motor Pecah Lagi, Kali Ini di Watubelah
- Besok, KH Said Aqil Siraj Hadir di Kota Cirebon, Pelantikan PCNU, Walikota Azis Jadi Mustasyar