PEMERINTAH Kota (Pemkot) Cirebon akan mulai menerapkan retrebusi parkir pada wilayah zona dan bukan zona yang sudah ditentukan dalam Perda No 3 Tahun 2021. Menanggapi hal tersebut, salah satu warga yang bekerja di salah satu toko di Jalan Karanggetas, Hana mengungkapkan keberatan karena harus membayar lebih daripada biasanya.
“Saya kan pengguna mobil jadi agak keberatan harus bayar Rp4.000 setiap kali parkir. Pengennya sih lebih murah aja tetap di Rp2.000,\" ujarnya, Jumat (29/10).
Hal senada diungkapkan oleh Putra yang memiliki toko di sekitaran jalur zona. Ia keberatan karena harus merogoh kocek yang besar setiap harinya. “Kalau per hari aja Rp2.000-Rp4.000 ya, sebulan kerasa keluarnya bisa Rp40.000-Rp120.000. Bisa buat bensin itu. Harapannya bisa dikaji ulang sih,\" katanya kepada Radar Cirebon.
Sementara itu, warga lainnya yakni Novi mengatakan setuju dengan penerapan retribusi parkir yang dinaikkan untuk jalur zona. Pasalnya, akan menambah pendapatan dari daerah itu sendiri. “Saya setuju sih, soalnya nanti kan masuk ke pendapatan daerah juga. Semakin cepat pembangunan berjalan juga,\" ujarnya.
Namun demikian, Novi meminta harus ada pengawasan lebih lagi dari pemerintah. Pasalnya bisa saja ada oknum parkir yang nakal dan parkir liar lainnya. “Biar retribusinya tersalurkan dengan baik harus ada pengawasan lebih lanjut yang dilakukan,\" ujar Novi. (jrl)