CIREBON- PT PLN (Persero) secara konsisten terus berupaya menjaga keandalan pasokan energi listrik bagi kepentingan nasional. Ketersediaan pasokan listrik tersebut melalui sejumlah proses dari hulu hingga ke hilir di antaranya proses pembangkitan, transmisi dan distribusi.
Keandalan dari ketiga sisi proses bisnis tersebut menjadi perhatian bagi PLN demi mengantisipasi terjadinya gangguan pasokan energi listrik ke pelanggan. Dalam proses penyaluran dari pembangkit hingga akhirnya energi listrik dapat dinikmati oleh pelanggan, maka energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
PLN UPT Cirebon sebagai salah satu Unit Pelaksana Transmisi yang mengelola penyaluran energi dan bertanggungjawab mengelola Unit Layanan dan Gardu Induk (ULTG) di Cirebon, Garut, Jatibarang, dan Ciamis. Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk inilah yang nantinya akan bertugas menjadi garda terdepan dalam menjaga keandalan sistem transmisi.
Berbagai kendala dan tantangan telah banyak dihadapi oleh PLN UPT Cirebon, salah satu yang menjadi perhatian adalah permasalahan layang-layang menggunakan benang kawat di wilayah kerja Unit Layanan dan Gardu Induk Ciamis dan Garut. Khusus untuk wilayah ULTG Garut, permainan layang-layang tidak mengenal musim, hampir setiap hari dapat kita temukan masyarakat yang bermain layang-layang.
Berdasarkan data PLN ULTG Garut, hingga September 2021 telah terjadi total 48 gangguan yang diakibatkan oleh permainan layang-layang menggunakan benang kawat. Jumlah ini sebenarnya telah mengalami penurunan sebanyak 56% dibandingkan dengan jumlah total gangguan di bulan yang sama pada tahun 2020, yaitu sejumlah 108 gangguan.
Achmad Susilo selaku Manager Unit Pelaksana Transmisi Cirebon mengatakan pihaknya terus berupaya menurunkan jumlah gangguan yang diakibatkan oleh layang-layang menggunakan benang kawat di wilayah Kabupaten Garut. Sosialisai dan patroli rutin, talk show di radio, hingga koordinasi dengan stakeholder kunci telah dilaksanakan. “Alhamdullilah sekarang sudah mulai terlihat hasilnya,” katanya.
Ditemui di tempat berbeda, Manager Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Garut Maman Nurjaman menegaskan pihaknya terus melakukan inovasi dalam penanganan masalah layang-layang di wilayah Garut. Selain berkoordinasi dengan Bupati Garut dan TNI/Polri, pihaknya juga mencoba menyelesaikan permasalahan layang-layang ini dengan pendekatan yang lebih humanis, yaitu merangkul komunitas layang-layang di wilayah Kabupaten Garut.
PLN UPT Cirebon berharap dengan sinergi antara PLN, pemerintah daerah, TNI/Polri dan ditambah dengan komunitas layang-layang setempat akan mampu terus menekan jumlah gangguan yang diakibatkan oleh layang-layang di wilayah Kabupaten Garut hingga zero kasus. (rls/adv)