Pernak-Pernik Pilwu, Tradisi Menjaga TPS Agar Tidak Ada yang Menabur Garam

Minggu 21-11-2021,05:54 WIB
Reporter : Junaedi
Editor : Junaedi

CIREBON – Pelaksanaan pemilihan kuwu (pilwu) selalu dibumbui dengan tradisi yang berbau klenik dan unik.

Beberapa daerah masih memiliki tradisi yang hingga kini masih tetap dijalankan oleh orang-orang yang tergabung dalam tim sukses (timses) calon kuwu.

Membakar perapian yang dibumbui kemenyan, lengkap dengan makanan yang dijadikan sesajen, masih ada yang dilakukan.

Hal tersebut dilakukan agar jagoan mereka yang maju di pemilihan mendapatkan apa yang menjadi harapan.

Contoh tradisi lain adalah menunggu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di malam hari hingga menjelang hari pemungutan tiba.

Timses dari beberapa calon kuwu rela bergelut dengan hawa dingin malam untuk menjaga TPS agar tetap steril dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Mereka yang tidak tahan menjaga mata agar tetap melek, lebih memilih tidur di tempat agar tugas menjaga TPS tetap terlaksana.

2

Meski kasur di rumah lebih nyaman, mereka lebih memilih deretan kursi plastik atau lantai keramik untuk dijadikan sebagai tempat peraduan.

\"Menjaga supaya tidak ada orang-orang yang hendak berbuat curang,\" Ujar Elan salah satu timses calon kuwu yang ada di Kecamatan Beber.

Menurutnya, tradisi menginap di TPS sudah berlangsung sejak dulu dan menjadi tradisi hingga sekarang.

\"Menurut orang tua dulu, kalau tidak ditungguin, suka ada orang yang menabur atau menanam sesuatu di sekitar TPS,\" Katanya.

Ditambahkan Elan, barang-barang yang ditabur biasanya berupa tanah atau garam, sedangkan yang ditanam di tanah biasanya berupa rajah atau tulisan arab gundul yang ditulis di atas kertas atau kain putih.

\"Tergantung saran dari orang pintarnya,\" Imbuhnya.

Hal yang sama juga dilakukan Suryana anggota timses lain di TPS yang sama.

Pria yang kerap disapa Jenong ini, sengaja bergabung dengan timses dari calon lain untuk menjaga keamanan TPS bersama-sama.

Tags :
Kategori :

Terkait