BNN Bentuk 400 Penyuluh Antinarkotik

Kamis 10-10-2013,11:18 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN- Keterlibatan masyarakat dalam pemberantasan peredaran narkotika di Kabupaten Kuningan, terus digenjot Badan Narkotika Nasional (BNN) Kuningan. Rabu (9/10), giliran pembentukan 100 kader penyuluh antinarkotik dari mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP) Muhamadiyah, pengawas dan guru BK SMA, di Al Kenzie Convention Hall Mayang Catering. Kader penyuluh dibekali berbagai materi seputar bahaya narkoba. Mulai pemantapan pemahaman UU No 35/2009 oleh penyuluh BNN, Juju Junaedi. Ia menggiring perubahan stigma, di mana pecandu merupakan korban. Materi kedua disampaikan Dokter RSUD 45, dr Hj Sopi Sopiawati. Ia mengajak para kader penyuluh untuk memperoleh informasi benar terkait bahaya narkoba. Sehingga bisa menyebarluaskannya dengan penuh tanggung jawab. Terakhir, para kader diberi keterampilan character building dan motivasi dari Akademisi UIN Syekh Nurjati Cirebon, DR Ayus Ahmad Yusuf MSi. Kepala BNN Kuningan Guruh Irawan Zulkarnaen SStp MSi membeberkan, hingga kini BNN sudah membentuk 400 kader penyuluh antinarkotik di SMA, STIKes Kuningan, Uniku dan kini STKIP Muhamadiyah. Ditambah pengawas dan guru BK SMA se-Kuningan. “Jumlah totalnya sudah 400 kader penyuluh kita bentuk,” sebut Guruh, diamini Kasi Pencegahan BNN Agus Mulya MSi dan Staf John Raharja SIP Berbagai pelatihan bagi kader penyuluh pun penting dilakukan guna menunjang fungsi kader yang sedianya bisa mendeteksi dini adanya penyalahgunaan narkoba. Memberikan pendekatan dan treatment yang tepat, serta memotivasi anak didik, teman dan lingkungan sekitar untuk menjalani pola hidup sehat tanpa narkoba. Ia berharap, kader benar-benar memiliki kompetensi unggul, inovatif , komunikatif, berkarakter kuat dan menjadi teladan. Sehingga menjadi inspirator gerakan hidup sehat bagi lingkungan. “Peran kader penyuluh sudah lama ditunggu masyarakat. Sebab kerentanan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa sudah menguat,” tandasnya. Terlebih, para kader yang dibentuk memiliki latar belakang strategis dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan da peredaran gelap narkoba (P4GN). Guru BK, menurutnya, memegang peranan penting. Sehingga menjadi partner tepat bagi BNN. Pun mahasiswa tdak kalah pentingnya dalam memegang peranan sebagai kader penyuluh antinarkotik. “Sebagai agent of change, mahasiswa tidak hanya bergerak di lingkungan kampus. Tetapi seringkali terjun dan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” katanya.(tat)  

Tags :
Kategori :

Terkait