Menurut standar American Health Association (AHA), laki-laki pada umumnya membutuhkan 140 kkal/hari (9 sendok teh) dan perempuan membutuhkan 100 kkal/hari (6 sendok teh).
Chairman Association of Fitness and Sport Nutrition Mury Kuswary SPd MSi menambahkan bahwa konsumsi gula berlebih jika tidak diimbangi aktivitas fisik dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit diabetes, sehingga olahraga menjadi hal yang penting untuk dilakukan secara rutin. Senam aerobik, renang, dan lari merupakan olahraga harian yang ia sarankan.
“Sayangnya, data 2013 hingga 2018 yang dikumpulkan di Indonesia memperlihatkan bahwa masyarakat kita kurang bergerak. Data tersebut, antara lain, mengungkapkan 200 atlit mengalami penurunan frekuensi latihan dan intensitas pelatihan sebanyak 70%,” ungkap Mury.
Dari diskusi ini dapat disimpulkan bahwa gula memiliki banyak manfaat dan kehadirannya diperlukan oleh tubuh. Gula hanya akan menimbulkan dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa disertai dengan adanya aktivitas fisik untuk mencegah kelebihan berat badan yang kemudian dapat meningkatkan risiko terbentuknya penyakit.
Seperti yang diungkapkan Prof Hardinsyah. “IPTEK pangan, gizi dan kesehatan berkembang pesat, kadang melahirkan kontroversi sebelum ada bukti yang kuat, terbukti dengan berbicara gula bebas tadi pada jumlah tertentu dan cara tertentu. Jadi perilaku manusianya, bukan gulanya yang salah. Gula itu baik-baik saja. Manusianya yang salah. Mindset manusianya yang harus diperbaiki. Jadilah produsen dan konsumen yang cerdas dan konsumsilah dengan bijak,” pungkas Prof Hardinsyah. (*/rls)
BACA JUGA:
· Nenek Wasini Berurusan dengan Istri Polisi, Masyarakat Cirebon dan LMP Lakukan Ini
· 2 Pemain Thailand Ini Tak Bisa Main di Leg Pertama Final Piala AFF 2020