Awalnya Di-bully, Luhut Paparkan Kawasan Industri Kaltara dan Transformasi Ekonomi, Ternyata…

Senin 10-01-2022,14:27 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Radarcirebon.com - Menko Marinves, Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan prospek kawasan industri hijau (green Industri) Kalimantan Utara (Kaltara).

Dalam pembuka pemaparannya, Luhut mengaku, dulu seringkali d-bully karena konsep hilirisasi industri yang dilakukan.

Termasuk beragam kerjasama dengan China. Namun, kini hilirisasi industri telah menunjukkan hasilnya dan menopang neraca perdagangan Indonesia.

Indonesia, kata dia, saat ini berfokus pada pengolahan bakan baku menjadi produk jadi (industri).

“Kita akan bekerjasama dengan Tiongkok/China, Korea dan Abu Dhabi,” kata Luhut, dalam pemaparan kepada ratusan pemimpin redaksi, direktur dan general manager Disway National Network, Senin (10/1/2022).

Luhut yang dibantu dua deputi menjelaskan, hilirasi telah membantu kinerja neraca transaksi berjalan.

Dalam negara transaksi berjalan tahun 2021 misalnya. Indonesia mencatatkan ekspor hingga USD 25 billion.

Salah satunya ditopang dari produk besi dan baja yang mencapai USD 19 billion, atau meningkat 76 persen.

Dengan tambahan itu, defisit necara perdagangan dengan China menurun sebesar 40 persen. Hal itu ditopang dengan adanya ekspor besi dan baja ke China.

Tanpa adanya proyek hilirisasi, defisit neraca transaksi akan lebih besar.

Menurut dia, kawasan Industri Kalimantan Utara akan menjadi motor hilirisasi berikutnya.

Kawasan tersebut bakal memiliki luas area 16.400 hektare dengan potensi penambahan menjadi 19 ribu hektare pada tahap 1 dan 30 ribu haktare di tahap 2.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait