CIREBON - Dianggap tidak memberikan dukungan kepada kuwu terpilih dalam pemilihan kuwu (Pilwu) serentak Kabupaten Cirebon kemarin, 10 aparat Desa Jungjang Wetan akan diganti.
Hal tersebut diungkapkan Solekhudin, salah satu dari 10 aparat Desa Jungjang Wetan yang akan diganti, kepada radarcirebon.com.
Menurut Solekhudin, pergantian tersebut terkesan dipaksakan karena aparat desa yang lama tidak cacat hukum atau cacat dalam administrasi.
\"Kami diberi waktu 14 hari untuk mengundurkan diri, kalau tidak mau, akan dipaksa mundur,\" ucap Solekhudin.
Baca Juga!
Aparat desa yang akan diganti, bertekad tidak akan mundur dari pekerjaannya meski sudah ada ultimatum dari pucuk pimpinan baru.
Mereka tetap berpegang teguh kepada undang-undang dan peraturan pemerintah desa yang berlaku.
\"Kami tidak akan mundur sesuai dengan undang-undang dan perbup pemdes saja,\" ujar pria yang menjadi Kaur Umum di Desa Jungjang Wetan ini.
Usaha untuk memperjuangkan posisi mereka, kesepuluh aparat Desa Junjang Wetan mendatangi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon.
Namun, usahanya tidak membuahkan hasil, karena pihak DPMD tidak bisa mencampuri urusan pemdes soal pengangkatan atau pemberhentian aparat desa.
\"Posisi kami tidak kuat, tinggal mediasi dengan Pak Camat perihal pengarem-arem,\" Kata Solekhudin menirukan jawaban yang diberikan pihak DPMD.
Baca Juga!
Meski belum ada prosesi pengangkatan dan belum mengantongi surat keputusan, calon perangkat desa baru sudah masuk kerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pekerjaan 10 aparat Desa Jungjang Wetan yang lama, secara tidak langsung sudah diambil alih dengan aparat desa yang baru. Video suasana jelang pelantikan Kuwu se Kabupaten Cirebon.
\"Mereka sudah masuk kerja karena perintah kuwu, rencananya, setiap posisi akan dijabat oleh dua orang, padahal PAD desa kami cuma depalan bau sawah titisara,\" pungkas Solekhudin. (brd)