AWAL Januari 2022, Pemerintah Indonesia mulai mempersiapkan agenda musim haji yang sudah dua tahun ini kosong karena tidak ada pemberangkatan.
Tak hanya Indonesia, seluruh negara juga tidak bisa mengirimkan jamaahnya karena Arab Saudi menutup pintu kedatangan jamaah haji dari luar negaranya untuk mencegah penularan virus Covid-19.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan, Kementerian Agama terus melakukan koordinasi dan konsolidasi secara kontinyu untuk rencana pelaksanaan pemberangkatan haji tahun 2022 ini.
\"Kami terus mengupayakan bagaimana caranya agar pelaksanaan haji tahun 2022 bisa dilaksanakan, di tengah munculnya varian baru Omicron, maka kami melakukan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/ 2022 M dengan tiga opsi, yaitu kuota penuh, kuota terbatas atau yang paling pahit adalah dengan kembali tidak memberangkatkan jamaah haji,\" ujar Wamenag, Kamis (13/1/2022).
Wamenag mengatakan, keberangkatan jamaah umrah saat ini adalah salah satu bentuk simulasi dari pemerintah Arab Saudi dalam rencana pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi.
Sehingga, perlu kerjasama, baik pemerintah, anggota DPR sebagai penentu pertimbangan kebijakan, bahkan jamaah umrah untuk ketertiban saat pelaksanaan umrahnya.
\"Kami berharap jamaah umrah yang sedang beribadah dapat tertib saat beribadah di tanah suci, tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan bahkan hingga kepulangan ke tanah air mengikuti aturan karantina seperti yang direkomendasikan pemerintah,\" tuturnya dikutip dari laman Kemenag.
\"Tertib aturan ini sangat penting, karena jika pelaksanaan umrah ini sukses, tentu pemerintah Arab Saudi akan sepenuhnya mengizinkan pelaksanaan ibadah haji yang memang sudah dinantikan oleh semua calon jamaah haji di tanah air,\" lanjutnya. (ing)