KEJAKSAN– Setelah mengalami gagal lelang, dua aset Pemkot Cirebon, Gedung Wanita (GW) dan Taman Ade Irma Suryani (TAIS), akan kembali dilelangkan. Dua aset ini tetap menjadi fokus utama garapan pemerintah dalam mengembangkan potensi pariwisata dan meningkatkan pendapatan daerah. Ketua Tim SeleksiDrs Agus Mulyadi MSi mengatakan minggu ini akan dilakukan konsolidasi bersama panitia seleksi. “Memutuskan lelang ulang harus lengkap. Minggu lalu saya pendidikan di Jakarta. Selanjutnya bergiliran anggota panitia seleksi berhalangan karena pendidikan juga,” terang pria yang juga kabag Perkonomian Pemkot Cirebon. Lelang ulang menjadi satu-satunya langkah panitia seleksi selanjutnya. Agus Mulyadi menargetkan minggu depan aset TAIS dan GW sudah mulai dilelangkan. Menurutnya, jika proses lelang tidak mengalami kegagalan, saat ini sudah masuk tahap seleksi calon investor. Ditargetkan, akhir tahun 2013 sudah selesai dan dapat terealisasi pembangunannya. “Kita kejar target dan bekerja keras,” ucapnya. Selanjutnya, tim seleksi harus mencari lima pengusaha yang menenuhi syarat administrasi. Jika setelah dua kali pengumuman hanya ada dibawah lima peserta, seadanya akan tetap diseleksi. Namun, jika kemungkinan terburuk sampai tidak ada yang memenuhi syarat administrasi, tim seleksi, kata Agus Mulyadi, akan mengubah konsep seleksi lanjutan. Di mana, tim akan melakukan kajian ulang dan mencari akar persoalan yang perlu diubah dan disesuaikan. Pria berkacamata itu menegaskan, langkah kehati-hatian dilakukan demi tidak mengulang kesalahan sejarah pada 25 tahun sebelumnya. Pengelola TAIS khususnya, tidak mampu memberikan PAD terbaik dan ditinggalkan begitu saja. Padahal, kedua aset tersebut merupakan bagian dari masa depan Kota Cirebon. “Lebih baik ketat dan hati-hati, daripada bermasalah di kemudian hari,” ujarnya. Kepala Bagian Perlengkapan dan aset Sekretariat Daerah Kota Cirebon Kadini SSos menjelaskan, proses tahapan lelang yang sudah disusun, mengalami kegagalan karena peserta tidak memenuhi persyaratan administrasi dari tim seleksi. “Seluruh peserta lelang gedung wanita dan TAIS, tidak memenuhi syarat administrasi,” tukasnya. Tim seleksi yang dibentuk, ujarnya, melakukan penelaahaan dengan sangat ketat dan hati-hati. Sebab, jika belum memenuhi syarat administrasi tetapi dipaksakan, akan berakibat fatal dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Langkah selanjutnya, Kadini dan tim seleksi yang dibentuk, akan mencari waktu tepat untuk kembali membuka lelang bagi dua aset itu. Dimana, syarat dan ketentuan sesuai dengan lelang pertama. “Kami sudah putuskan, tidak ada peserta yang lulus tahap seleksi administrasi pada lelang pertama,” terang Kadini kepada Radar. Selanjutnya, dia bersama tim akan melakukan konsultasi dengan para pimpinan. Dalam hal ini, sekretaris daerah, wakil wali kota dan wali kota. Di mana, keputusan mereka akan menjadi pijaka selanjutnya. Bisa jadi, keputusan pimpinan tidak mengharuskan lelang ulang. Namun, secara aturan, jika peserta lelang tidak memenuhi syarat administrasi, harus dilakukan lelang ulang dari nol kembali. Meskipun demikian, ujar Kadini, peserta lelang yang sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi, dapat kembali mengajukan diri sebagai peserta lelang selanjutnya. Sepanjang, kekurangan administrasi dipenuhi sesuai ketentuan. “Kalau tidak, pasti tidak lolos lagi,” ucapnya. Lelang kemarin, tujuh investor melirik gedung wanita dan tiga untuk TAIS. Kadini berharap, pada lelang selanjutnya, ada investor yang mampu memenuhi syarat dan menjadi pengelola. Hal ini demi mewujudkan keinginan masyarakat Kota Cirebon memiliki obyek wisata yang representatif. (ysf)
Minggu Depan Lelang Ulang GW-TAIS
Kamis 17-10-2013,11:58 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :