MUENCHEN – Sejak musim 2011–2012, perebutan juara DFB-Pokal tak pernah absen menempatkan Bayern Muenchen maupun Borussia Dortmund di partai final. Tiga final di antaranya malah berlabel Der Klassiker. Musim ini, duopoli tersebut berakhir.
Itu setelah Bayern secara mengejutkan dieliminasi Borussia Moenchengladbach lewat kekalahan telak 0-5 di putaran kedua (28/10/2021). BVB –sebutan Borussia Dortmund– menyusul kandas di 16 besar kemarin (20/1).
BVB yang berstatus juara bertahan, harus menyerah 1-2 di kandang pemuncak klasemen 2 Bundesliga, FC St Pauli, di Millerntor-Stadion. Untuk kali pertama dalam sejarah DFB-Pokal, tidak ada Bayern dan BVB di perempat final. ’’Ini (kegagalan di DFB-Pokal, red) membuatku marah. Sebab, peluang memenangi DFB-Pokal sebenarnya amat terbuka (setelah Bayern tereliminasi, red) dan kami merasa dalam kondisi terbaik,’’ papar der trainer BVB, Marco Rose kepada Bild.
Ucapan Rose memang benar. BVB bertandang ke Millerntor Stadion selang empat hari setelah kemenangan meyakinkan 5-1 atas SC Freiburg (15/1). Rose pun menurunkan, kekuatan terbaik Die Borussen. Trisula kapten tim Marco Reus, Erling Haaland, dan Thorgan Hazard bermain sejak menit awal.
Namun, St Pauli malah mencetak gol lebih dulu pada menit keempat dan menggandakannya lima menit sebelum turun minum akibat gol bunuh diri gelandang bertahan BVB Axel Witsel. Gol penalti Haaland (58’) tetap tak menyelamatkan BVB dari eliminasi.
Musim ini, BVB telah gagal di DFL-Supercup ketika dikalahkan Bayern 1-3 (17/8/2021). Di Liga Champions, BVB juga gagal di fase grup sehingga turun kasta ke Liga Europa. Sementara itu, di Bundesliga, Reus dkk terpaut enam angka dari Bayern setelah 19 spieltag. (mid)