Radarcirebon.com, KUNINGAN - Tahu lamping khas Kuningan sedang terjepit. Minyak goreng sedang sulit, harga kedelai pun naik tinggi.
Para pengusaha Tahu Lamping khas Kuningan berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi situasi ini.
Sebab, usaha Tahu Lamping khas Kuningan kini terancam dengan dua bahan pokok yang sama-sama susah dicari.
Agus, pemilik usaha tahu lamping di Blok Cikentrungan, Jalan Raya Veteran, Kuningan, mengaku sudah bingung menjalankan usaha tahu khas Kuningan tersebut.
Baca juga:
- Chemtrail di Cirebon Disebut Sebar Omicron, BMKG: Itu Contrail dari Pesawat
- Novi Amelia di Kalibata City, Sempat Duduk Pakai Bikini Subuh-subuh, Lalu Lompat Bunuh Diri
Harga dua bahan utama pendukung usahanya yaitu minyak goreng dan kedelai impor kini semakin selangit.
\"Saya mah sudah menit (pusing, red). Minyak goreng langka di pasaran, sekarang ditambah harga kacang kedelai naik lagi,” katanya, kepada Radar Kuningan.
Harga kedelai, dari Rp10.000 per kilogram sekarang jadi Rp11.600. Di sisi lain, minyak goreng juga malah sedang susah.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Pasukan Prabu Siliwangi, Punya 100 Ribu Tentara, Ada Bhayangkara sampai Spesialis Panah
- Jalan Losari Banyak Makan Korban, Warga: Jalan Sengaja Dilubangi