CIPTO - Pengamat politik, Agus Prayoga SH menilai pergantian lampu sepanjang jalur Cipto, berpeluang sebagai tindakan korupsi. Ia menilai, proyek senilai Rp1.149.602.000 untuk 68 lampu taman, atau setara dengan Rp17 juta pertiang itu, sebagai pemborosan. Belum lagi, tidak adanya rencana yang jelas pemanfaatan tiang bekas lampu taman kota itu. “Dishubinfokom telah melakukan pemborosan, bahkan banyak yang berspekulasi bahwa proyek ini sarat akan peluang korupsi. Proyek lampu taman kota ini mubadzir, hanya 68 tiang saja menelan uang rakyat Rp1 miliar lebih,” ucapnya, kemarin (16/7). Pria yang juga praktisi hukum ini mengaku prihatin dengan langkah pemerintah kota yang terlalu gegabah dan asal mengganti lampu taman kota. Bahkan, Agus menilainya sangat fatal karena telah menghilangkan aksesoris kota yang telah meraih piala Adipura. “Itu menimbulkan pertanyaan kepada kepala Dishubinfokom, ada apa dengan proyek ini? Terkesan memaksakan untuk diganti, padahal tiang yang lama masih bisa dimanfaatkan ulang. Dari fisiknya, hanya sebagian saja yang pecah kacanya, dan fisik tiang lampu ini masih kokoh, bisa diperbaiki lewat instalasi kabel listriknya atau tiang dicat ulang. Saya nilai itu mubadzir,” papar dia. Kader Demokrat itu juga mempertanyakan klaim Dishubinfokom yang menyatakan pergantian taman kota adalah inisiatif dari warga Kota Cirebon yang membutuhkan penerangan. Dia menilai, jalur Cipto sudah sejak dulu terang dan sudah cukup dengan tiang taman yang dulu. Justru salah alamat, jika ingin menekan angka kriminalitas, ya di Stadion Bima atau jalur yang memang membutuhkan penerangan jalan. “Sangat disayangkan, lampu taman yang dulu masuk gudang. Jika lampu taman ini masih tidak dimanfaatkan, maka kami akan memanfaatkannya. Kami yakin lampu taman yang dulu itu kualitasnya masih bagus. Kami sendiri ingin membangun kembali secara sukarela lampu hias antik yang sudah masuk gudang DKP tersebut,” tegas dia. Masih menurut Agus Prayoga, jika pemkot jeli, sebenarnya anggaran sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk pembinaan anak jalanan agar bisa kembali bersekolah. “Wahai Walikota, kepala Dishubinfokom, coba lihat langsung di jalur Pemuda dan Cipto. Berapa anak SD Kota Cirebon yang meminta-minta, ini proyek mubazir, kenapa anggaran Rp1 miliar lebih ini dibuang dengan alokasi yang kurang tepat sasaran? Harusnya biaya ini bisa dialokasikan untuk pembinaan anak jalanan yang terancam drop out,” ketusnya. Kepala DKP Kota Cirebon, Ir Edi Krisnowanto MM saat dikonfirmasi mengaku pihaknya hanya menerima kiriman dari Dishubinfokom. “Kalau untuk proyek ya Dishub Mas, kami hanya kebagian bangkai lampu taman kota, jumlahnya bisa dilihat langsung,” bebernya. Sementara, Kepala Dishubinfokom Drs H Yusa NK membantah pihaknya melakukan pemborosan. “Itu lampu taman dan pengadaannya tidak pemborosan. Untuk lampu taman bekas, sudah bukan lagi wewenang Dishub, semua sudah diserahkan ke DKP,” tukasnya. (ung)
Proyek Penggantian Lampu Dinilai Mubazir
Senin 19-07-2010,09:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :