Bersiap Hadapi Asean Economy Community

Sabtu 26-10-2013,11:08 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Asean Economy Community 2015 semakin dekat. Menyambut pasar bebas ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus membenahi berbagai hal agar perekonomian Jawa Barat dapat maju di tengah-tengah persaingan yang makin ketat. Wakil Gubernur Jawa Barat, H Deddy Mizwar mengatakan, pihaknya akan merangkul berbagai aspek untuk memajukan perekonomian Jawa Barat dalam Asean Economy Community 2015 mendatang. Termasuk bidang pariwisata. \"Jabar menurut saya provinsi yang sangat seksi. Apa kiranya yang bisa kita persembahkan sehingga kita bisa bersaing?\" katanya kepada Radar dalam Diskusi Interaktif antara Budayawan dan Seniman di Gedung Bakorwil, tadi malam (25/10). Ia menganggap ada aspek pariwisata Jawa Barat yang begitu beragam menjadi hal menarik untuk diperhatikan. Sayangnya, pada aspek ini belum dikemas dengan baik menjadi sesuatu yang bisa diangkat dan memiliki nilai ekonomi tinggi. \"Salah satu keunggulan Indonesia, termasuk Jawa Barat adalah bidang seni dan budayanya. Ini mau tidak mau harus kita hadapi. Di Jabar banyak tempat-tempat yang sangat bagus. Potensinya sangat banyak,\" ujarnya. Melalui diskusi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya untuk menampung ide dan gagasan para budayawan, seniman, bahkan sejarawan untuk menggali kebudayaan yang dimiliki. Sehingga, dapat diangkat untuk menjadi agenda internal dalam rangka menyambut pasar bebas 2015 mendatang. \"Ya, ini berkaitan dengan program pemprov dalam mendorong seni budaya untuk persiapan menuju pasar bebas 2015. Insya Allah, tahun depan kami akan buat festival-festival seni tradisional secara kontinyu. Festival inilah yang nantinya memacu kreativitas para seniman untuk berekspresi,\" bebernya. Dimulai dari Festival Seni Budaya Internasional di Bandung yang mengusung tema Gotrasawala dalam waktu dekat. Meski Bandung dikenal sebagai kota yang memiliki perkembangan pesat dalam hal fashion, namun pemprov tidak melupakan aspek kebudayaan untuk meningkatkan pariwisata di Jawa Barat. \"Diharapkan ini menjadi gerakan untuk memajukan Jawa Barat dalam memajukan ekonomi kreatifnya, karena kami akan kemas semenarik mungkin,\" jelasnya. IZIN GUNAKAN GOTRA SAWALA Pada hari yang sama, Wagub Dedy Mizwar datang ke Keraton Kanoman untuk memohon izin penggunaan nama Gotra Sawala yang akan dijadikan nama even kebudayaan internasional. Kedatangannya tersebut didampingi Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno. \"Kemarin saya bicara bahwa Cirebon sebagai gerbang timur Jawa Barat. Dengan kasultanan Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Kaprabonan. Selain silaturahim, kita juga minta izin menggunakan istilah Gotra Sawala,\" tukasnya. Dedy menyebut even kebudayaan internasional ini akan diselenggarakan di Bandung, 6-9 desember 2013. \"Kegiatan ini akan diisi dengan seminar kebudayan dan performing art. Pembicaranya dari berbagai tokoh internasional. Event ini untuk menyuguhkan kesenian sebagai ekspresi dari kebudayaan,\" tukasnya. Selama ini, kata Dedy, banyak even-even yang dihelat di Jawa Barat. Namun, belum ada yang diagendakan menjadi even internasional.  \"Melalui even ini, kita ingin mengingatkan bahwa di abad 17 sudah ada musyawarah agung tentang kebudayaan di sini,\" ungkapnya. Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan nanti perhelatan Gotra Sawala digelar di Cirebon. Gotra Sawala merupakan istilah yang sudah ada di abad ke-17. Saat itu, ada musyawarah agung oleh raja-raja nusantara membahas berbagai masalah kebudayaan di Cirebon ini. Musyawarah itu dinamakan Gotra Sawala. \"Dokumennya masih tercerai berai. Jadi ini suatu peristiwa yang masih ada di keturanan-keturanan di sini. Sehingga dokumen itu, harus dikumpulkan untuk menjadi dokumen yang bernilai penting,\" ungkap Dedy. Sang Nagabonar ini juga sempat prihatin dengan kondisi minimnya jumlah perajin batik yang berada di Kanoman. Saat ini tersisa dua orang perajin. Itu juga terjadi di daerah lain. \"Ke depan, pemerintah harus bisa menyiapkan pelatihan untuk para perajin batik, juga harus masuk ekstra kurikuler di sekolah-sekolah,\" tukasnnya. Selain itu, Deddy juga meninjau lokasi bangunan tentara keraton di komplek Keraton Kanoman yang akan direvitalisasi. Kondisi bangunan tersebut hampir hancur. Sehingga bila direvitalisasi bisa menghidupkan seperempat keraton yang selama ini menghilang. Direncanakan revitalisasi bangunan tentara keraton tersebut bisa direalisasikan tahun 2014 mendatang. Hal ini mengingat mepetnya waktu di tahun 2013. IMBAU KAUM PEREMPUAN TAK JADI TKI Selain di Kota Cirebon, Wagub H Deddy Mizwar (Demiz) mengimbau warga Kabupaten Cirebon untuk tidak pergi mencari kerja ke luar negeri. Lebih baik memanfaatkan progran Kredit Cinta Rakyat (KCR) yang merupakan program pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Para wanita terutama kaum ibu rumah tangga (IRT), seharusnya tidak pergi ke luar negeri lah, lebih baik manfaatkan program Kredit Cinta Rakyat (KCR) dari BJB. Nanti juga di tahun depan akan turun sejumlah program bantuan,” ungkapnya di sela-sela kunjungan kerja ke Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) UPTD Dinas Sosial Jawa Barat di Jl KH Agus Salim No 107 Palimanan Kabupaten Cirebon, Jumat (25/10). Ia juga menyempatkan diri untuk menengok dan melihat seputar kegiatan para penghuni di tempat rehabilitasi yang mayoritas didominasi kaum perempuan. Demiz menyapa mereka yang sedang menata rias di ruangan khusus, juga menyapa ibu-ibu yang sedang belajar menjahit, memasak, dan lainnya. “Diharapkan setelah keluar dari sini, mereka akan terbiasa dengan memanfaatkan kemampuan untuk mencari nafkah dengan jalan yang halal. Saya ke sini tentunya dalam kunjungan kerja untuk melihat sarana dan prasarana yang ada. Melihat apa saja yang kurang. Semuanya nanti saya laporkan kekurangan yang ada di sini,\" paparnya. Sementara itu, Kepala UPT BRSKW, Drs Asep Sukirman mengatakan, sebetunya masih banyak kekurangan sarana prasarana ataupun fasilitas. Rencananya, sebut dia, luas balai tersebut akan diperluas, sebab sekarang ini luasnya tidak sampai satu hektare. Disebutkannya, para penghuni sendiri berasal dari berbagai daerah yaitu Bandung, Indramayu, Majalengka dan Cirebon. “Masih banyak kekurangannya, tentunya Insya Allah tahun depan akan ada perluasan. Penghuni balai saat ini sudah berjumlah 220 orang, saya berharap setelah pulang ke kampung halamannya nanti, mereka dapat memanfaatkan kemampuan keterampilan dan mencari nafkah dengan jalan yang baik,” tuturnya. (nda/jml/via)  

Tags :
Kategori :

Terkait