JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dinilai memiliki daya tarik bagi investor global.
Bank yang telah berusia ke-126 ini dinilai memiliki kontribusi besar dalam penerapan prinsip ESG atau Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan) untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Penerapan ESG di BRI disebut dapat menjadi motor yang dapat menggerakan kapitalisasi pasar perusahaan menjadi Rp1.000 triliun pada 2025.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan secara nilai ekonomis BRI menjadi bank yang sangat unik karena menjadikan segmen UMKM sebagai tulang punggung (backbone) bisnisnya, termasuk di dalamnya usaha Ultra Mikro (UMi).
Baca juga:
Pangsa pasar UMKM di Indonesia yang begitu besar terus dioptimalisasi oleh BRI sebagai komitmen Memberi Makna Indonesia.
Di samping itu, penerapan ESG di BRI juga sejalan dengan ekosistem keuangan berkelanjutan dan inklusivitas yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.
Data Kementerian Koperasi dan UKM RI pada 2019 menghimpun 99,99% atau 65,46 juta pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM.
Multiplier effect UMKM pun sangat kuat, tercermin dari serapan tenaga kerja yang menembus 119,5 juta tenaga kerja atau setara 96,92% dari total tenaga kerja Indonesia.
Di sisi lain, kata Tiko, pada tataran global saat ini banyak investor yang melihat dan mempertimbangkan penerapan aspek ESG ketika berinvestasi.