Radarcirebon.com, JAKARTA - Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim memiliki big data terkait dengan percakapan rakyat di media sosial mengenai penundaan Pemilu 2024.
Dari big data yang diklaim Luhut, disebutkan bahwa mayoritas masyarakat tidak menginginkan Pemilu 2024. Sehingga arahnya adalah penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi 3 Periode.
Big Data yang diklaim, disebutkan Luhut merangkum 110-an juta percakapan di media sosial, baik facebook, twitter hingga lainnya.
Rakyat, kata Luhut, tidak menginginkan adanya Pemilu 2024. Kemudian ingin mengakhiri perbincangan mengenai cebong dan kampret.
Baca juga:
- Jokowi Kemah di IKN, Tanah dan Air Cirebon Ikut Disatukan di Kalimantan, Diambil dari Tempat Keramat
- Gas Beracun Dieng, Terjadi Kebocoran di PLTP GeoDipa, Ada Pekerja Tewas
Rakyat juga diklaim lebih tertarik dengan pembicaraan mengenai ekonomi, pemulihan pasca pandemi covid-19 dan kesejahteraan.
Rakyat tidak sudi anggaran Rp 110 triliun dihamburkan demi menyelenggarakan Pemilu 2024 yang digelar secara serentak.
“Itu bilang kita mau habisin Rp110 triliun lebih untuk memilih, ini keadaan begini, buat apa, sih? Rp110 triliun untuk pilpres dengan pilkada, kan, serentak. Nah, itu rakyat yang bicara,” tutur Luhut, di Kanal Deddy Corbuzier.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Perang Rusia dan Ukraina Karena Apa, Terungkap! Putin Mau Kasih Pelajaran ke Amerika
- Oknum Polisi Bakar Pacar, Ketahuan Punya Anak, Istri Sedang Hamil