Radarcirebon.com, INDRAMAYU - Ratusan siswa kelas XI SMAN 1 Sindang tidak mengikuti studi banding yang dijadwalkan akan berangkat pada hari Sabtu (28/5) hingga hari Kamis (2/6).
Alasan mereka beragam dari mulai tidak mampu membayar biaya studi banding hingga berpikiran realistis untuk keperluan yang lebih penting dan mendesak dibanding harus membayar untuk keperluan studi banding.
Sejumlah siswa mengaku tidak mengikuti studi banding karena faktor ekonomi orangtua terlebih studi banding digelar usai lebaran sehingga banyak orang tua yang memilih tidak memberangkatkan anaknya untuk studi banding ke Yogyakarta dan Malang.
Beberapa siswa bahkan berpikiran realistis. Mereka memilih tidak ikut studi banding yang diadakan oleh SMAN 1 Sindang karena biaya sebesar dua juta rupiah lebih banyak manfaatnya digunakan untuk kegiatan lain semisal membayar bimbingan belajar dan kegiatan lainnya.
Baca juga:
- Tegas! Ancaman FPI untuk Kedutaan Inggris Terkait Bendera LGBT
- Tiga Pemuda Berbahaya Ditangkap Polisi, Rudapaksa ABG Dikontrakan
\"Anak saya mas memilih untuk bayar bimbingan belajar ketimbang harus ikut studi banding. Meski resikonya harus membuat laporan ke perguruan tinggi atau universitas terdekat,\" jelas seorang ASN golongan tiga disalah satu dinas di Pemkab Indramayu.
Para orangtua menyarankan agar pola studi banding dirubah dengan hal serupa yang lebih murah dan tidak mengeluarkan biaya banyak seperti pihak sekolah mendatangkan tim Kehumasan dari kampus yang akan dituju oleh siswa.
\"Undang saja pihak kampusnya ke sekolah. Selain murah bisa dialokasikan anggarannya dari dana BOS,\" jelas orang tua siswa lainnya.