Adu Strategi Rekrut Karyawan

Sabtu 16-11-2013,10:53 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – Wilayah utara Majalengka kini disulap menjadi kawasan industri, terlihat dengan banyaknya perusahaan/pabrik yang beroperasi. Sehingga ini memicu perusahaan untuk berlomba-lomba mendapatkan calon karyawan yang ingin bekerja di perusahaan. General Manager PT Leetex Garment Indonesia (LGI), mengakui hal tersebut. Menurutnya, persaingan antarperusahaan dalam penggunaan tenaga kerja sudah pasti masing-masing perusahaan memiliki strategi khusus. Tetapi tetap diupayakan mengacu pada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. “Caranya, pintar-pintarnya perusahaan itu sendiri untuk memberikan fasilitas kemudahan bekerja bagi para karyawannya. Sehingga cara itu dinilai untuk menarik minat calon karyawan ke perusahaannya. Fasilitas apa, bonus insentif, kenyamanan alat untuk karyawan dalam bekerja,” ungkapnya. Dijelaskan, terdapat tiga perusahaan garmen yang bersaing termasuk perusahaannya dalam menggaet para calon karyawan. Ia mengakui terdapat persaingan untuk merekrut sejumlah karyawan. Namun, dalam hal bersaing tentu baik untuk karyawan karena terangkat. Namun itu tetap mengacu dari prosedur perusahaan bagi pekerja yang produktivitasnya tinggi. Pihaknya tidak mempermasalahkan jika membayar gaji tinggi asalkan diimbangi dengan produktivitas. “Jelas dari persaingan ini ada dampak dari perusahaan baru karena sejumlah karyawan saling pindah untuk mendapatkan pengalaman kerja baru. Sampai-sampai kami memasang pengumuman di depan perusahaan dan mempersilakan bagi mantan karyawan bisa bekerja kembali. Apalagi dia (mantan karyawan) itu merupakan tenaga yang terampil. Tetapi kalau pekerja itu banyak bolos dan lain sebagainya kami pun enggan untuk merekrutnya,” ujarnya. Pihaknya mengklaim upaya yang dilakukan perusahaannya yakni dengan cara lebih menggunakan pendekatan kepada para karyawan. Pasalnya, dari pendekatan itu dinilai para karyawan merasa lebih nyaman dalam bekerja. “Kalo tunjangan, fasilitas yang lain itu merupakan pola sama di beberapa perusahaan lain juga. Kami hanya mengandalkan pendekatan seperti setiap training pun mempunyai pengawas dimana berperilaku terhadap karyawan yang lebih sopan. Semua upaya mau tidak mau harus kita lakukan guna bisa meningkatkan tenaga karyawan,” tandasnya. Seperti diketahui, General Manager (GM) PT Kharisma Indah Lestari yang berlokasi di Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya merupakan partner dari PT Sampoerna, H Zainal Hakimin mengklaim jika pihaknya selalu memberikan gaji lebih besar dari UMK yang ditetapkan. Dijelaskan, pada tahun 2013 ini saja, karyawan di perusahaannya mendapatkan gaji pokok di atas Rp900 ribu per bulan. “Angka itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Selain itu ada juga uang lembur yang rata-rata per minggu bisa mencapai di atas sebesar Rp390 ribu,” katanya. Terkait status karyawan sendiri, Zainal menyebutkan, pihaknya menerapkan kebijakan setiap karyawan berstatus sebagai karyawan tetap. Hal tersebut dilakukan jauh-jauh hari sebelum menghangatnya isu penghapusan outsourching. “Mudah-mudahan ke depan, kami bisa meningkatkan lagi kesejahteraan karyawan. Yang pasti, sejak berdiri tahun 2006 lalu, karyawan yang ada di perusahaan kami semuanya berstatus sebagai karyawan tetap. Dan 99 persen merupakan anak daerah Majalengka,” pungkasnya. (ono)  

Tags :
Kategori :

Terkait