Haji Aseng

Minggu 05-06-2022,08:00 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Aseng memang membangun masjid di tengah belantara hutan dan tambang itu. Ia juga mengangkat imam dan pengurus masjid –digaji hanya untuk itu. Sang Imam dari Balikpapan, lulusan pondok salafiyah Bangil, Jatim.

Setelah berwudu saya mendorong Aseng untuk jadi imam salat. Ia ganti mendorong saya. Saya tetap mendorongnya. \"Akan lebih afdol kalau tuan rumah yang jadi imam,\" kata saya. \"Lebih afdol kalau yang lebih tua yang jadi imam,\" jawabnya sambil mendorong saya.

Kami dorong-dorongan.

Saya kalah kuat. Juga kalah uang.

Ketika saya sudah mengambil posisi imamm Aseng menanyakan sesuatu yang saya lupa menjelaskan.

\"Kita jamak-qashar kan?\" tanyanya.

\"Benar. Dua rakaat, lalu dua rakaat lagi,\" jawab saya.

Salat dan makan selesai. Kami terus ke lapangan: melihat bagaimana orang menambang batu bara. Itulah emas hitam masa kini. Bumi Kalimantan ternyata bumi emas. Begitu emas hijau hilang, emas hitam terbilang. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Tags :
Kategori :

Terkait