Diguga Petilasan Cheng Ho di Gunung Ciremai, Diyakini Pernah Singgah di Cibuntu

Minggu 24-07-2022,11:30 WIB
Editor : Yuda Sanjaya

Radarcirebon.com, KUNINGAN - Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, memiliki sebuah petilasan yang diduga jejak dari Laksamana Cheng Ho.

Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari Cirebon, benarkah Laksanamana Cheng Ho singgah di Cibuntu dan meninggalkan jejak petilasan di kaki Gunung Ciremai?

Terkait dengan keyakinan warga Desa Cibuntu bahwa ada sebuah batu yang dikaitkan dengan petilasan Laksamana Cheng Ho di Gunung Ciremai, memang masih perlu diteliti lebih lanjut.

Meski sejarah mencatat bahwa Laksamana Cheng Ho memang singgah di Cirebon karena melihat Gunung Ciremai, dan armada besarnya berlabuh untuk mengisi perbekalan terutama air.

BACA JUGA:Peringatan HAN 2022: Ridwan Kamil dan Anak-anak Terhibur Sulap Presiden Jokowi

Waktu singgah Laksamana Cheng Ho di Cirebon pun terbilang cukup lama, karena banyak anak buah kapalnya yang memilik menetap di Cirebon, Kuningan dan daerah lainnya.

Namun, apakah Cheng Ho menuju ke Gunung Ciremai dan meninggalkan petilasan di sana, masih harus diteliti lebih lanjut. 

Lokasi petilasan Cheng Ho di Gunung Ciremai tersebut berada di Kampung Domba di Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan.

Di sana ada batu-batu menyembul mirip batu nisan atau menyerupai Yoni.

BACA JUGA:Ketua KPAID Kabupaten Cirebon: Muncul Krisis Hak Anak-anak Pasca Pandemi Covid-19

Secara visual, memang sulit menyatakan kumpulan batu tersebut merupakan petilasan Laksamana Cheng Ho di Gunung Ciremai. Karena memang tampilan batu-batu tersebut polos tanpa ornamen khas Tionghoa.

Meski demikian, beberapa warga dan tokoh masyarakat setempat mengatakan situs tersebut merupakan petilasan Cheng Ho. Ya, cerita lisan tersebut mereka dapatkan secara turun-temurun.

"Para sesepuh memang mengatakan demikian. Tapi tentu hal ini mesti ditelusuri lebih lanjut oleh para pihak berwenang dan berkompeten," kata Tokoh Masyarakat Cibuntu, H Awam.

H Awam menuturkan dirinya juga punya keturunan Tionghoa. "Kalau tidak salah, nenek saya pernah menikah dengan seorang Tionghoa. Namanya Liem Ciang Seng. Saya biasa memanggilnya abah Sam Seng," tuturnya.

BACA JUGA:Perdana Menteri Hungaria: Uni Eropa Harus Ubah Strategi Guna Merespon Invasi Rusia ke Ukraina

Kategori :