“Semua negara antariksa harus mengikuti praktik terbaik yang sudah ada dan membagikan informasi sebelumnya untuk memungkinkan prediksi yang andal tentang potensi risiko dampak puing-puing,” kata Bill Nelson dikutip Reuters, Minggu (31/7).
BACA JUGA:Ajudan Ferdy Sambo ke Komnas HAM, Datang Tertunduk, Ada Apa?
BACA JUGA:Kasus Bansos di Depok, Polisi Segera Panggil JNE, Ada Hubungannya dengan Kemensos dan Bulog?
Menurut Bill Nelson, mitigasi resiko harus dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban.
“Melakukannya sangat penting untuk penggunaan ruang yang bertanggung jawab dan untuk memastikan keselamatan orang-orang di Bumi,” jelas Bill Nelson.
Amerika Serikat (AS) menegur China karena tidak memberitahu roket China jatuh tidak terkendali dan berpotensi menimbulkan bahaya.
“Dapat mengonfirmasi bahwa Long March 5B (CZ-5B) milik Republik Rakyat China (RRC) memasuki kembali Samudera Hindia sekitar pukul 10.45 MDT (Mountain Daylight Time) pada 30/7,” tulis Komando Luar Angkasa AS melalui akun Twitter.
BACA JUGA:Verrel Bramasta Kecelakaan, 20 Jahitan Di Pelipis Kanannya
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Cirebon Ruri Tri Lesmana Pasca Dilantik: Banyak PR
Ia meminta agar China segera memberikan laporan secara rinci terkait obyek dan potensi dampak yang ditimbulkan.
“Kami arahkan Anda ke RRC untuk perincian lebih lanjut tentang aspek teknis masuk kembalinya obyek seperti potensi penyebaran puing dan lokasi dampak,” tambahnya.
Sementara itu, badan antariksa Malaysia mengatakan bahwa mereka mendeteksi puing-puing roket China terbakar saat masuk kembali ke Bumi, lalu jatuh di Laut Sulu yang berlokasi di timur laut Pulau Kalimantan.
“Puing-puing roket terbakar saat memasuki wilayah udara Bumi dan pergerakan puing-puing yang terbakar juga melintasi wilayah udara Malaysia, serta dapat dideteksi di beberapa daerah termasuk wilayah udara sekitar negara bagian Sarawak,” katanya dikutip dari kantor berita AFP.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Cirebon Dilantik, Ruri Tri Lesmana Ungkap Hal Ini
BACA JUGA:Pelantikan Ketua DPRD Kota Cirebon, Ruri Tri Lesmana Gantikan Affiati
Warga Malaysia bernama Nazri Sulaiman, merekam objek di langit yang diduga Roket China Long March 5B. Objek itu meluncur di langit Kuching ke Sarawak Malaysia.