7 Penyebab Seseorang Jadi Kleptomania Atau Kecanduan Mencuri, Berkaitan dengan Kondisi Otak

Selasa 16-08-2022,10:45 WIB
Editor : Tatang Rusmanta

Radarcirebon.com, JAKARTA - Klepotomania, disebut sebagai sebuah penyakit, merupakan kondisi di mana seseorang menjadi kecanduan mencuri.

Ya, kondisi ini ternyata banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat kita. Meski mencuri sesuatu yang bukan milik Anda tentu bisa menyebabkan berada dalam masalah.

Mencuri disepakati sebagai perbuatan kriminal yang tidak boleh dilakukan. Namun demikian, ada penyakit mental yang disebut kleptomania yang membuat seseorang nekat mencuri.

Biasanya, orang-orang yang menjadi kleptomania atau kecanduan mencuri tidak lagi memikirkan akibat dari perbuatannya.

BACA JUGA:Brigjen Pol Purn Siswandi Soal Kasus Ferdy Sambo, Selama Ini Diam, Kali ini Angkat Bicara, Ada Apa?

Disebutkan, bahwa kleptomania mengacu pada gangguan kontrol impuls. Dalam kondisi ini, Anda mengembangkan ketidakmampuan diri untuk menahan dorongan mencuri.

Dalam peristiwa mencuri karena kecanduan atau kleptomania, biasanya pelaku memilih barang-barang yang umumnya tidak dibutuhkan.

Barang-barang yang dicuri tersebut juga cenderung memiliki nilai yang kecil.

Meskipun ini adalah kondisi yang jarang terjadi, penyakit kleptomania menyebabkan tekanan emosional pada Anda dan orang yang kamu cintai.

BACA JUGA:Kasus Ferdy Sambo Terbaru, Kamaruddin Bongkar Kejadian di Magelang dan Percakapan WhatsApp yang Baru Diungkap

Gangguan ini disertai dengan masalah pengendalian diri dalam perilaku dan emosi.

Ketika Anda memiliki masalah pengendalian impuls, kamu tidak bisa menahan godaan untuk melakukan hal-hal yang berbahaya atau berlebihan kepada Anda atau orang lain.

Selain itu, kondisi tersebut memaksa Anda untuk menjalani kehidupan rahasia yang memalukan karena kamu merasa takut untuk mencari bantuan medis.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip oleh JPNN dari laman Webmd.

https://www.webmd.com/mental-health/what-to-know-addicted-stealing?fbclid=IwAR3DWLLmeGSGptJENPJsmIlsaePUG8YzAjuTxRO2YMjJ3EFW2E-IFv0X7GQ.

1. Sistem opioid otak

Kategori :