7 Penyebab Seseorang Jadi Kleptomania Atau Kecanduan Mencuri, Berkaitan dengan Kondisi Otak

Selasa 16-08-2022,10:45 WIB
Editor : Tatang Rusmanta

Kecanduan mencuri atau kleptomania lebih merupakan kondisi psikologis daripada keinginan untuk mendapatkan keuntungan finansial atau materi.

BACA JUGA:Siswa SMK Informatika Al-Irsyad Al-Islamiyyah Juara I Komputasi Awan iCyption Tingkat Nasional

Barang-barang yang Anda curi memiliki nilai yang kecil, dan kamu bisa dengan mudah membelinya jika Anda memutuskan untuk membayarnya.

Ini kontras dengan pencurian kriminal, di mana Anda mencuri barang karena harganya sangat mahal atau karena kebutuhan.

Ketika sistem opioid otak Anda tidak seimbang, kamu mengembangkan dorongan kuat untuk mencuri, disertai dengan kecemasan, gairah, dan ketegangan.

2. Campuran emosi

BACA JUGA:Ibu Mariana Mencuri Coklat dan Sampo, Anak Hotman Paris Minta Kuasa Hukum Minta Maaf ke Pegawai Alfamart

Setelah mencuri, Anda mendapatkan rasa senang dan lega. Terkadang, Anda mungkin merasa bersalah atau menyesal setelah tindakan tersebut, tetapi kamu masih tidak bisa mengendalikan keinginan tersebut.

Ketika Anda menderita kleptomania, kamu cenderung mencuri saat sendirian, dan kebiasaan itu spontan.

Sebaliknya, pencurian kriminal direncanakan dengan baik dan mungkin melibatkan orang lain.

Selain itu, setelah mencuri, Anda tidak akan menggunakan barang yang kamu curi dan malah akan memberikannya atau menyimpannya.

BACA JUGA:Asam Urat Bisa Dicegah Jika Rutin Mengkonsumsi 3 Jenis Rempah-rempah Khas Indonesia Ini

3. Gangguan adiktif

Mencuri bisa menyebabkan otak melepaskan dopamin, pemancar yang menyebabkan perasaan senang.

Mencuri merangsang sensasi menyenangkan yang mendorong Anda untuk melakukannya berulang kali sebagai perasaan emosional atau psikologis.

Semakin Anda menikmati kesibukan yang datang dengan pencurian, makin kamu ingin melakukannya untuk mengisi kekosongan emosional atau fisik dalam hidup.

Kategori :