Radarcirebon.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan HUT ke-77 Provinsi Jawa Barat di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 19 Agustus 2022.
Dalam perayaan puncak Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke-77 ini dihadiri Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.
Juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari pementasan kesenian dan kebudayaan, pameran, festival kuliner, serta rangkaian kegiatan lainnya yang sangat meriah.
BACA JUGA:Borneo FC Sukses Dapatkan 3 Poin Usai Menang Tipis 2-1 atas Persebaya
Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil mengemukakan, pada peringatan Hari Jadi ke-77 ini menunjukan Provinsi Jawa Barat mampu bangkit dari pandemi Covid-19 setelah tiga tahun berjuang untuk pulih dari situasi kedaruratan di sektor ekonomi dan kesehatan.
"Peringatan hari jadi yang kita rayakan merupakan hari yang bersejarah setelah tiga tahun berturut-turut Provinsi Jawa Barat berjuang bangkit dan mampu pulih dari situasi kedaruratan pandemi yang dihadapi oleh Indonesia, maupun dunia," kata Ridwan Kamil.
Ia menyampaikan pula pada tahun ini Provinsi Jawa Barat dipercaya menjadi tuan rumah dalam rangkaian perhelatan Presidensi G-20.
Ini membuktikan, bahwa Jabar selalu kompak dan bersinergi dengan seluruh stakeholder yang mendukung kemajuan Jawa Barat menjadi lebih baik.
BACA JUGA:Pertandingan Dimulai, Inilah Live Streaming Laga PSS Sleman vs Persib
"Tahun 2022 ini Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan Presidensi G-20, termasuk didalamnya Jawa Barat menjadi Co Host Site Event G-20, yaitu Urban 20 dan Youth 20," paparnya.
Selain itu, dalam momentum peringatan ini, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersama-sama menciptakan Jawa Barat juara lahir dan batin yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan demi masa depan Jawa Barat yang lebih baik.
"Mari jadikan peringatan Hari Jadi Jawa Barat ini sebuah momentum masa transisi dari pandemi menjadi endemi, juga pengingat kepada kita atas apa yang telah kita lakukan, dan yang sedang kita lakukan," ucapnya.
Kang Emil menyampaikan pula capaian yang telah diraih Provinsi Jawa Barat mulai dari pengentasan kemiskinan, hingga penurunan tingkat pengangguran.
BACA JUGA:Resmi, Luis Milla Aspas Jadi Pelatih Baru Persib Bandung
Capaian tersebut meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat yang mencapai 72,45 poin meningkat 0,35 dibanding tahun 2021, penurunan persentase penduduk miskin 7,79 persen, menurun 0,46 persen dari 2021.
Selain itu laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,41 poin, meningkat 0,3 poin dari tahun sebelumnya.
Tingkat pengangguran terbuka sebesar 9,82 poin menurun 0,64 poin dari 2021, dan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 3,74 poin meningkat 0,5 poin dari tahun 2021.
Capaian ini menurut Kang Emil dipicu oleh meningkatnya investasi, serta pertumbuhan ekspor yang terus meningkat.
"Jawa Barat berturut-turut menjadi tempat investasi terbaik di Indonesia. Tercatat realisasi investasi dari tahun 2021 senilai Rp 136,13 triliun, dengan menyerap 135.638 tenaga kerja," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa Jawa Barat menjadi provinsi pengekspor terbesar, yakni senilai 15,71 miliar dolar AS atau 13,67 persen secara nasional.
Selain itu, di triwulan kedua ini, nilai ekspor Jawa Barat sudah mencapai 19,23 miliar dolar AS, juara satu tingkat nasional.
"Kami menyelaraskan pembangunan baik di desa, maupun di kota melalui berbagai aspek dengan berkolaborasi dan saling mengisi, sehingga kita bisa mengurangi ketimpangan," ujarnya.
BACA JUGA:Mengenal Detail Asuransi Mobil ACA yang Memiliki Banyak Manfaat
Kang Emil menyampaikan pula sektor perdesaan dimaksimalkan dengan memanfaatkan teknologi digital melalui Program Desa Digital untuk membantu mengembangkan potensi desa-desa di Jawa Barat.
"Jawa Barat memiliki Program Desa Digital membantu memaksimalkan desa-desa dalam penguasaan digital, sehingga masyarakat desa dapat memanfaatkan teknologi digital secara inklusif," ucapnya.
Peningkatan ini terlihat dari progesivitas kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun tercatat pada 2018 masih ada 1000-an desa tertinggal. Namun di tahun 2022 ini sudah tidak ada lagi desa tertinggal.
"Saya deklarasikan dengan ini tidak ada lagi status Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal di Provinsi Jawa Barat," papar Kang Emil.
BACA JUGA:Herman Khaeron Sebut UMKM Jangkar Perekonomian Nasional
"Indeks Desa Membangun juga tumbuh sebesar 0,72 poin meningkat 0,3 poin dari tahun sebelumnya, dan pertumbuhan Desa Mandiri atau desa bintang lima dari 30-an tercatat menjadi 1.100 Desa Mandiri," tambahnya.
Sementara itu, untuk laju pertumbuhan infrastruktur, paparnya, Jabar bersama Pemerintah Pusat sedang membangun sembilan jalan tol, dan yang terpanjang, yaitu Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap.
Tak hanya jalan tol, Jawa Barat pun akan memiliki bendungan untuk mengurangi potensi banjir di kawasan Jabodetabek.
BACA JUGA:Rekomendasi PSP yang Bagus dan Game PSP Terbaik
"Selain pembangunan jalan tol, kami (Pemda Provinsi Jabar) sedang membangun dua bendungan, yaitu Bendungan Ciawi dan Sukamahi untuk memenuhi kebutuhan irigasi, juga mengurangi potensi banjir di Jabodetabek," ujarnya. (jun)