Radarcirebon.com, CIREBON - Gara-gara isu memelihara buto ijo, sebuah warung sate yang berada di sekitar Kelurahan Jagasatru, Kota Cirebon sampai bangkrut.
Isu buto ujo tersebut tiba-tiba membuat rumah makan sate di sekitar Jagasatru, Kota Cirebon itu, mendadak sepi. Padahal di tahun 2000-an, cukup ramai pengunjung.
Benarkah isu buto ijo di warung sate Jagasatru, Kota Cirebon itu? Tokoh masyarakat setempat, menolak membenarkan. Sebab, khawatir hal tersebut menjadi fitnah.
Kendati demikian, isu buto ijo tersebut menyebar dari mulut ke mulut warga. Namun, entah apakah isu tersebut yang membuat bangkrut atau faktor lainnya.
BACA JUGA:Jadi Anggota NATO, Turki Tetap Jalin Kerja Sama dengan Rusia
BACA JUGA:Hore, Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Tak Perlu Tunjukkan Hasil RT-PCR
Warga setempat, Supri mengakui bahwa warung sate tersebut dulunya ramai. Bahkan menjadi primadona bagi pecinta daging kambing yang ingin memanjakan lidah.
Tempat di dekat Pasar Jagasatru itu, nyaris tidak pernah sepi. Bahkan kepulan asap menandakan warung tersebut selalu penuh pembeli di era kejayaannya.
“Satenya enak, dulu saya rombongan bersama teman-teman kerja suka makan di situ,” ujar Supri, warga Kelurahan Drajat, beberapa waktu lalu.
Supri menyayangkan isu yang bekembang seputar warung tersebut, sehingga pelanggan tidak lagi mengunjungi warung yang lokasinya pas di persimpangan jalan itu. “Mungkin persaingan dagang, karena memang warungnya setiap hari ramai,” ujarnya.
BACA JUGA:LPSK Siap Kawal Bharada E Saat Pelaksanaan Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
BACA JUGA:Angka Positif Covid-19 Terus Meningkat, IDI: PTM Harus Dipantau
Sejurus kemudian, pria yang gemar menghisap rokok filter ini, menceritakan isu yang menjadi penyebab warung makan itu tutup. “Katanya dulu ada anak kecil yang melihat ada buto ijo sedang menjilati daging satenya,” cerita Supri.
Dirinya tidak bisa memastikan isu awal tersebut bermula, tetapi akhirnya banyak orang-orang jadi tahu cerita mahluk astral tersebut, yang mengakibatkan warung jadi sepi dan tutup sekitar tahun 2010.
Menurutnya Supri, warung yang diisukan memelihara buta hijau itu, berpengaruh kepada bangunan, karena hingga beberapa kali disewa orang, jualannya tidak bisa ramai.