Radarcirebon.com, CIREBON - Pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan harga baru BBM jenis Pertalite, Biosolar dan Pertamax, mendapat reaksi dari mahasiswa juga elemen masyarakat di Kota Cirebon.
Flayer atau pamflet yang diterima radarcirebon.com melalui pesan berantai, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Cirebon (GMC) menyatakan sikap menolak kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.
BACA JUGA:Harga Pertalite Tiba-tiba Naik Hari Ini, Pelayanan SPBU di Kota Cirebon Sempat Berhenti Sejenak
Dalam flayer tersebut bertuliskan:
"Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi, Usut Tuntas Mafia Migas, dan Cabut Kebijakan Tarif Daya Listrik".
Sementara itu, sejumlah sopir angkutan barang dan umum mengaku merasa keberatan dengan harga baru BBM yang dinaikan oleh pemerintah.
BACA JUGA:Hasil Renovasi Koramil 1401 Diresmikan Danrem 063/SGJ
"Sangat keberatan sekali mas dengan kenaikan harga BBM ini. Harga baru ini sangat memberatkan kami sebagai sopir bus."
"Penumpang sepi, ini ditambah harga BBM naik, kami sulit menutup setoran ke pemilik bus,"ujar Marhadi sopir bus ditemui radarcirebon.com.saat antre di SPBU Jl Brigjen Darsono, Bypass, Kota Cirebon, Sabtu 3 September 2022.
Hal senada dikatakan Cukup Mulyadi sopir Angkot trayek D1 (AX). Dirinya juga mengaku keberatan dengan harga baru BBM tersebut.
BACA JUGA:Cabang Kedua Khasanah Sari Buka di Sumber, Ada Promo Diskon Hingga 50 Persen
"Disaat kami sedang kesulitan cari penumpang yang makin sepi, pemerintah malah menaikan harga BBM."
"Kami sesama sopir angkot merasa keberatan. Mau tidak mau meski penumpang sepi, BBM yang makin mahal ini tetap kami beli," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Akhirnya Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada Sabtu 3 September 2022.
BACA JUGA:Harga Pertalite dan Solar Naik, Begini Situasi SPBU di Kota Cirebon