Radarcirebon.com, JAKARTA - Momen Puan Maharani dan Megawati saat BBM naik di tahun 2008 kembali menjadi sorotan, di tengah kenaikan harga komoditi tersebut baru-baru ini.
Puan Maharani menangis saat BBM naik di era pemerintahan Presiden RI, Susilo Bambamg Yudhoyono (SBY) periode pertama.
Selain menangis saat BBM Naik, Puan Maharani dan Megawati menyampaikan protes kepada pemerintah. Lantaran keputusannya yang dianggap menyengsarakan rakyat.
Namun, kondisi saat ini berbeda. Puan Maharani adalah ketua DPR RI, saat pemerintah memutuskan BBM naik pada akhir pekan kemarin.
BACA JUGA:Momen Bupati Nina Jenguk Ibu Mantan Bupati Indramayu Supendi yang Sedang Sakit
BACA JUGA:Momen Puan Maharani Ulang Tahun Disorot, Kejutan di Tengah Rapat, di Luar Massa Sedang Demo
Bahkan, Gedung DPR RI, di Senayan, Jakarta Pusat, menjadi sasaran demo dari berbagai elemen masyarakat terkait harga BBM yang naik.
Tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan reaksi Puan Maharani saat BBM kembali naik, apakah menangis seperti dulu?
Dalam keterangan pers yang dipublikasikan di laman resmi DPR RI, Puan Maharani menyatakan pihaknya akan mengakomodir semua aspirasi masyarakat yang melakukan unjuk rasa.
Terutama terkait kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) melalui komisi-komisi terkait untuk kemudian dibicarakan kepada pemerintah.
BACA JUGA:Erling Haaland Dibandingkan dengan Cristiano Ronaldo, Masa Depannya Diprediksi Bakal Mengerikan
“Sampai saat ini kami akan lihat dulu, namun dari pernyataan atau aspirasi yang disampaikan, kami akan mengakomodir aspirasi tersebut dan nanti akan kami sampaikan melalui komisi-komisi untuk dibicarakan dengan pemerintah,” ujar Puan.
Puan menyatakan, DPR RI mendengar aspirasi masyarakat terkait kenaikan BBM dan hal ini menjadi satu hal yang akan diperhatikan DPR RI.
“Tentu saja kami akan mendengar dan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah, dan kami meminta pemerintah bersungguh-sungguh dalam melaksanakan penyesuaian harga BBM ini jangan sampai kemudian membuat rakyat menjadi lebih susah atau menjadi lebih sulit,” tuturnya.