Radarcirebon.com, JAKARTA - Isu Dewan Kolonel yang disebut muncul dari anggota Fraksi PDIP, bikin geger. Bahkan, Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa hal tersebut tidak ada.
Bahkan, Hasto menegaskan bahwa, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sampai kaget mendengar soal Dewan Kolonel tersebut.
Hasto mengaku, Megawati sampai menginstruksikan kepada dirinya untuk segera bicara dan menyatakan bahwa tidak ada yang dimaksud Dewan Kolonel di struktur PDIP.
Atas munculnya isu Dewan Kolonel itu, Hasto mengaku sudah mengkonfirmasi kepada Fraksi PDIP di DPR RI seperti Utut Adiyanto juga Bambang Wityanto.
BACA JUGA:Dorong Kinerja UMKM Lokal, BNI Dukung Pameran Kriya Nusantara
BACA JUGA:Jakmania Boleh Datang ke GBLA di Laga Persib vs Persija? Simak Penjelasan Manajemen
Mereka berdua kepada Hasto memberikan penjelasan dan menyatakan bahwa Dewan Kolonel hanya guyonan dalam politik.
"Mana ada di dalam struktur partai seperti militer," kata Hasto menyanggah isu mengenai Dewan Kolonel di PDIP.
Dijelaskan dia, di partai hanya dikenal dewan pimpinan pusat, pimpinan daerah hingga pimpinan cabang dan anak ranting.
Tidak hanya itu, Hasto juga menyatakan bahwa Ketua DPP PDIP, Puan Maharani juga tidak setuju dengan adnaya Dewan Kolonel tersebut.
BACA JUGA:Istri Ojol Ngamuk, Suami Antar Mahasiswi ke Kos-kosan: Dia Menuduh Gua
BACA JUGA:Pelaku Bullying di Susukan Cirebon Nyaris Dimassa, Korban Anak ustadz dan Guru
“Enggak ada, bahwa Dewan Kolonel tidak ada karena kami adalah partai sebagai suatu institusi yang memperjuangkan kehendak rakyat," tegas Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Dewan Kolonel berisi anggota Fraksi PDIP yang berada di Komisi I sampai dengan X.
Kabarnya, Joham Budi adalah inisiator dari dewan kolonel tersebut.
Berikut nama-nama yang disebut sebagai anggota Dewan Kolonel dari Fraksi PDIP.
- Koordinator: Trimedya Panjaitan
- Komisi I: Dede Indra Permana, Sturman Panjaitan
- Komisi II: Junimart Girsang
- Komisi III: Trimedya Panjaitan
- Komisi IV: Riezky Aprilia
- Komisi V: Lasarus
- Komisi VI: Adi Satriyo Sulistyo
- Komisi VII: Dony Maryadi Oekon
- Komisi VIII: My Esti Wijayati
- Komisi IX: Abidin Fikri
- Komisi X: Agustin Wilujeng
- Komisi XI: Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu