Radarcirebon.com, MAKASSAR - Simak pernyataan MenPAN-RB Azwar Anas untuk para honorer di. Tenaga honorer diminta untuk tetap tegar menghadapi sejumlah masalah.
Silakan Simak Kalimat MenPAN-RB Azwar Anas berikut ini.
Diketahui, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) secara khusus membahas nasib honorer.
Sejumlah wacana dibahas dalam rapat koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) serta empat kementerian lainnya di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
BACA JUGA:Viral, Gugat Cerai Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta Nyanyi Pergilah Kasih Kejarlah Selingkuhanmu
Rakor ini dihadiri 750 peserta rapat yang terdiri dari bupati, sekretaris daerah, dan kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Forum ini membahas penyelesaian masalah honorer, kaitannya dengan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2022.
Dibahas juga terkait wacana penghapusan tenaga honorer mulai 28 November 2023. Hal ini justru menjadi salah satu pokok bahasan.
Sekretaris Jenderal Apkasi Adnan Purichta Ichsan dalam keterangannya di Makassar, Kamis (22/9/2022), mengatakan rakor digelar untuk mencari solusi dari persoalan tenaga honorer setelah terbitnya kebijakan dari pemerintah.
BACA JUGA:Rekaman CCTV Xpander Tabrak Angkot di Sukabumi, 3 Orang Korban Meninggal Dunia
"Jadi, poin pentingnya yang dibahas adalah terkait persoalan tenaga non-aparatur sipil negara (ASN) atau tenaga honorer di pemerintahan daerah masing-masing," ujarnya.
Adnan Purichta Ichsan yang juga Bupati Gowa, Sulawesi Selatan, itu menjelaskan kehadirannya pada pertemuan tersebut untuk mengawal permasalahan tenaga honorer di daerah masing-masing.
Dikatakan, rakor untuk menyatukan persepsi dengan kepala daerah lainnya guna mencari solusi terbaik terhadap nasib tenaga honorer pada masa mendatang.
"Selaku kepala daerah dan Sekjen Apkasi, rakor ini sebagai tempat kami menjelaskan kepada kementerian mengenai permasalahan di daerah. Kami berharap pak menteri yang dulunya juga ketua Apkasi dan juga pernah menjadi bupati dapat melihat permasalahan honorer di daerah dengan lebih detail," kata dia.
Adnan pun berharap melalui pertemuan itu bisa memberikan solusi terbaik bagi daerah dan tenaga honorernya.