BACA JUGA:Hasil PSGJ vs Persikad: Laskar Wali Bangkit Menang Tipis 1-0
Zul langsung berusaha memuntahkan kunci tersebut. Namun, kunci sebesar ibu jari itu tersangkut di kerongkongannya dan tidak bisa dikeluarkan.
Hingga kini, bagian lehernya masih nampak kehitaman.
Karena panik, Ibu kandung Zul, Nina Listiana (40), langsung membawa anak ketiganya itu ke salah satu klinik. Namun, petugas di klinik tidak bisa menangani dan mengarahkannya ke RSUD Indramayu.
BACA JUGA:Lakukan Pendampingan UMKM, BRI Kolaborasi dengan SMESCO Indonesia Hadirkan Growpreneur
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Indramayu, kunci gembok itu ternyata telah bersarang di dalam lambung Zul.
Namun, pihak RSUD Indramayu tidak bisa menangani lebih lanjut sehingga merujuknya ke RS Gunung Jati Cirebon.
Nina mengaku bingung karena tidak memiliki biaya untuk membawa Zul ke RS Gunung Jati Cirebon.
Penghasilannya dari menjadi buruh cuci pakaian, hanya cukup untuk makan sehari-hari.
BACA JUGA:17 Kabupaten dan Kota di Jabar Raih Opini WTP Lima Kali Beruntun, Termasuk Cimajakuning
Sementara suami Nina telah meninggal dunia sejak Zul masih bayi berumur tujuh bulan.
Selama ini, dia hanya bisa bekerja serabutan untuk menghidupi ketiga anaknya. Penghasilannya dibawah Rp 50 ribu per hari.
Nina mengaku tidak punya kartu BPJS, tidak punya kartu KIS. BLT juga tidak dapat.
Saat Zul ditangani di RSUD Indramayu, Nina harus membayar biaya perawatannya karena bukan pasien BPJS. Untuk itu, dia terpaksa berutang ke tetangga-tetangganya.
BACA JUGA:Gubernur Jabar Ridwan Kamil Bantu Korban Bully di Susukan Cirebon, Turunkan Tim Jabar Quick Response
‘’Saya terpaksa pinjam uang Rp 1 juta ke tetangga. Itu pinjam dari sepuluh orang,’’ kata Nina.