"Dengan teknologi yang tepat sasaran melalui terobosan Merdeka Belajar, saya yakin Indonesia dapat menjadi inspirasi dunia dalam upaya pemulihan dan transformasi pendidikan global," paparnya.
BACA JUGA:Larissa Chou Dinikahi Rio Haryanto? Simak Fakta yang Diungkap Sang Manajer
BACA JUGA:YPSGJ Hadirkan Bhinneka Tunggal Ika di Muswil ABPPTSI
Pernyataan Nadiem tersebut, mengundang perdebatan khususnya di media sosial. Salah satu yang mempertanyakan adalah Presiden of Nusantara Foundation and MFA, Imam Shamsi Ali.
"Di Kementrian pendidikan ada shadow organization (organisasi bayangan) yang nampaknya menentukan segalanya. Apa organisasi itu? And who really the people in control?"
"Kenapa harus ada organisasi shadow. Lalu Kementerian dan jajarannya jadi apa?" tanya Imam Shamsi Ali.
Pernyataan Imam tersebut, ditanggapi oleh praktisi teknologi, Ainun Najib.
"Ini merujuk ke tim GovTech Education yang super keren isinya top talents anak-anak muda Indonesia yang sebelumnya di Tech companies/startups. Memang struktur seperti ini yang efektif, bukan vendor dan bukan ASN," jelasnya.