Radarcirebon.com, KUNINGAN – Pelatih tim sepakbola Pesik Kuningan Satria Nurzaman menyampaikan permintaan maaf kepada Polres Kuningan.
Permintaan maaf tersebut Satria Nurzaman sampaikan usai mengatakan sebuah kalimat dalam video yang viral atas insiden penyerangan bus yang ditunggangi Pesik Kuningan di wilayah Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
Dalam video yang beredar di sejumlah platform media sosial, Satria Nurzaman menyampaikan kalimat yang diduga menghina Polres Kuningan.
BACA JUGA:Tsamara Amany Dukung Lesti Kejora yang Berani Laporkan Rizky Billar usai Alami KDRT
“Saya tidak bermaksud untuk melecehkan institusi Polres Kuningan. Padahal itu kepanikan saya dan saya tidak ada maksud apa-apa,” katanya yang direkam dalam sebuah video.
“Memang kesalahan dari kami dan tim manajemen yang kurang koordinasi dengan Polres Kuningan.”
“Sehingga tidak ada kesalahan dari institusi Polres Kuningan dan saya tidak ada niat untuk menghina institusi apa pun,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengaku panik dan ingin melindungi anak asuhnya yang saat itu diserang oleh sejumlah oknum saat melintasi wilayah Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
“Saya ingin melindungi anak-anak saya, saya panik bus kami diserang oleh lemparan batu dan orang-orang diluar bus membawa senjata tajam,” bebernya.
Oleh sebab itu, pihaknya sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada Polres Kuningan. “Saya mengaku salah dan apapun konsekuensinya saya terima,” pungkasnya.
Sebelumnya telah terjadi insiden penyerangan bus yang ditunggangi para pemain Pesik Kuningan di wilayah Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon usai bertanding di Stadion Bima Kota Cirebon melawan PSGJ.
Dalam laga semifinal Liga 3 Seri 2 Jawa Barat, Pesik Kuningan berhadapan dengan PSGJ yang berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan PSGJ.
BACA JUGA:Pelemparan Bus Pesik Kuningan, Dicegat di Ciperna dan Gronggong
Sehingga PSGJ berhak untuk lolos ke final Liga 3 Seri 2 Jawa Barat yang berlangsung pada Sabtu 1 Oktober 2022 di Stadion Bima Kota Cirebon. (jun)