Radarcirebon.com, JAKARTA - Sekjen PSSI Yunus Nusi tampak begitu yakin tidak ada sanksi FIFA untuk Indonesia setelah tragedi di Kanjuruhan.
Menurut Yunus Nusi, AFC dan FIFA tidak menjatuhi sanksi untuk Indonesia setelah tragedi berdarah pasca duel Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Diketahui, PSSI telah bertindak setelah insiden Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa.
Tragedi berdarah ini terjadi pada 1 Oktober, stelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, pada pekan 11 Liga 1 2022/23.
BACA JUGA:Pernyataan Belasungkawa FIFA atas Tragedi Kanjuruhan Arema vs Persebaya
BACA JUGA:Update Jumlah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Versi Dinkes 182 Orang Termasuk Balita
Kericuhan ini dipicu kekalahan Arema dari Persebaya. Kemudian suporter Arema masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan.
Puncaknya, aparat kepolisian yang bertugas mengamankan pertandingan ini menembakkan gas air mata ke arah tribun.
Korban jiwa pun berjatuhan setelah terjadi desak-desakkan hingga kehabisan oksigen.
Setidaknya 130 korban tewas dari tragedi ini. Atas tragedi kelam ini, Indonesia bisa jadi sorotan FIFA dan AFC, yang bisa mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, hingga sanksi.
BACA JUGA:Geng Motor di Pabedilan Cirebon Ditangkap Polisi, Ketahuan Hendak Tawuran, Bawa Mandau
Namun Yunus Nusi yakin tidak ada sanksi dari FIFA untuk Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.
Dalam sesi jumpa pers yang digelar PSSI, sekretaris jenderal Yunus Nusi membeberkan, bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan FIFA dan AFC.
Menurut Yunus, induk sepakbola dunia itu tak akan mengambil sikap buru-buru.
“Kami selalu sampai dengan hari ini membangun komunikasi dengan FIFA, tentu kami berharap bahwa ini tidak menjadi rujukan bagi FIFA untuk mengambil keputusan yang tidak baik untuk Indonesia dan PSSI,” ucap Yunus, 2 Oktober dilansir dari Disway.