Radarcirebon.com, JAKARTA - Sebanyak 29 orang saksi tragedi Kanjuruhan diperiksa oleh tim penyidik gabungan Polda Jatim dan Bareskrim Polri.
Dari 29 orang saksi yang diperiksa, 23 orang diantaranya anggota Polri dan 6 orang lainnya merupakan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, materi pemeriksaan terhadap 29 orang saksi tersebut meliputi hal-hal teknis.
BACA JUGA:Mobil Terbakar di Pantura Arjawinangun, Polisi Temukan Jeriken BBM di Dalamnya
Seperti persiapan penyelenggaraan pertandingan, pengamanan maupun rencana kontijensi dan emergency.
"Saksi-saksi yang diperiksa baik dari saksi dari petugas, panitia penyelenggara, maupun masyarakat yang ada di sekitar," ujar Irjen Dedi dalam keterangan tertulisnya, Selasa 4 September 2022.
Irjen Dedi menambahkan, tim Labfor Polri juga masih mendalami 6 titik lokasi CCTV, yaitu di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13.
BACA JUGA:Sikapi Tragedi Kanjuruhan, Azrul Ananda dan Gibran Tidak Setuju Kick Off Liga 1 Digelar Malam Hari
Kemudian dilakukan pemeriksaan tetesan darah secara laboratoris pada pintu 11 sampai dengan 13.
"Hingga pukul 12.30 WIB kegiatan masih berlangsung untuk mengecek akurasi dan keaslian menggunakan metode scientific investigation," jelas Irejn Dedi.
Kemudian dari Divisi Propam Polri masih melanjutkan pemeriksaan terhadap 29 anggota yang terlibat dalam pengamanan, khususnya terkait dengan Manajemen Operasional Kepolisian (MOK).
BACA JUGA:Inilah Alasan Mendasar Niluh Djelantik Keluar dari Partai NasDem Pasca Deklarasi Anies Baswedan
Selanjutnya penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menaikkan status dari audit investigasi ke pemeriksaan.
"Dari Irsus Irwasum Polri melakukan analisa dan evaluasi terkait hasil pemeriksaan Irsus pada tingkat Polres yang dipimpin oleh Wairwasum Polri Irjen Pol Tornagogo Sihombing, sebagai bahan pemeriksaan pada tingkat Polda. Rencananya besok akan melakukan pemeriksaan berkolaborasi dengan Divpropam Polri," paparnya.
Terkait dengan perkembangan jumlah korban baik meninggal maupun luka, Irjen Dedi menuturkan, ada 125 orang meninggal dan 467 orang luka-luka dengan rincian luka ringan ada 408, luka sedang 30 orang dan luka berat ada 29 orang.