Radarcirebon.com, JAKARTA – Iran mulai mencurigai negara-negara barat dan rezim zionis yang mendalangi kerusuhan dan kekacauan yang terjadi baru-baru ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam menyikapi sejumlah kerusuhan yang terjadi di negaranya.
BACA JUGA:FIFA Batal Beri Sanksi ke Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tapi..
Ali Khamenei menegaskan kerusuhan terbaru di Iran sudah direncanakan sebelumnya dan jika tidak ada peristiwa kematian Mahsa Amini itu, pihak musuh akan mencari dalih lain supaya terjadi kekacauan di Iran.
Menurutnya, ucapan belasungkawa negara-negara Barat atas kematian Mahsa Amini di Iran adalah dusta dan bertolak belakang dengan tampilan lahir mereka yang sebenarnya merasa gembira karena mendapatkan alasan untuk menciptakan insiden.
"Di Iran, pejabat tiga lembaga tinggi negara menyampaikan belasungkawa dan Mahkamah Agung Iran sudah berjanji akan mengusut kasus ini sampai akhir," kata Ayatollah Khamenei.
BACA JUGA:Cerita Mistis Jelang Pelal Muludan di Cirebon, Tamu yang Datang Bukan Hanya Manusia
Ia juga menyinggung kemajuan pesat di semua sektor di Iran dan kerja keras untuk menyelesaikan sebagian permasalahan lama, serta mengaktifkan bidang produksi, perusahaan berbasis sains dan kemampuan negara untuk menggagalkan sanksi.
Ayatollah Khamenei kembali menegaskan bahwa segelintir orang yang turun ke jalan adalah sisa-sisa oknum yang sebelumnya mendapatkan pukulan Iran seperti kelompok teroris MKO, kelompok separatis, kelompok monarki, dan keluarga dinas intelijen Shah Iran yaitu Savak.
BACA JUGA:Kaca yang Diangkut Tronton Tumpah Tengah Jalan, Arus Lalin Dua Arah Macet
Menurutnya, banyak perempuan di Iran yang tidak mengenakan hijab secara sempurna, tetapi merupakan pendukung serius Republik Islam Iran.
Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta, Jumat 7 Oktober 2022 menyebutkan, sebagian orang turun ke jalan membuat kekacauan, membakar Al Quran, mencopot paksa hijab seorang perempuan, membakar masjid, tempat ibadah, dan kendaraan masyarakat, bukanlah reaksi yang biasa dan normal. (jun)