5 PR Penting Indonesia dari FIFA Usai Tragedi Kanjuruhan

Sabtu 08-10-2022,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Radarcirebon.com, JAKARTA - FIFA telah mengirim surat yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo. Berikut lima poin penting yang bakal jadi landasan kolaborasi FIFA dan Indonesia.

Dalam surat tersebut, FIFA menjabarkan respons mereka terkait insiden di Stadion Kanjuruhan. FIFA dan Indonesia akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.

Secara resmi Liga 1 dihentikan untuk sementara waktu. Dalam dua pekan ke depan, tidak akan ada laga yang dimainkan di kompetisi lokal itu.

Butut dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban nyawa setidaknya 131 orang, dalam sebuah kerusuhan berdarah.

BACA JUGA:Harga BBM Pertamina Dex Hari Ini Seluruh Indonesia, Paling Murah Rp18.100 per Liter di Tempat Ini

Dan sebelum kembali bergulir, sepak bola Indonesia harus bertransformasi agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

Pemerintah Indonesia akan berkolaborasi dengan FIFA, untuk mengerjakan beberapa ketentuan yang dituntut oleh badan sepak bola dunia itu.

Berikut ini PR Indonesia usai Tragedi Kanjuruhan yang perlu dikerjakan dalam beberapa waktu ke depan, sebagaimana diungkap pada laman resmi Presiden RI:

BACA JUGA:Anies 3 Kali Tolak Permintaan Capres dan Cawapres, Begini Klarifikasi PKS dan PAN

(1) membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;
(2) memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
(3) melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
(4) mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta
(5) menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Dilansir dari fin.co.id, Presiden FIFA Gianni Infantino dalam pembicaraannya dengan Presiden Jokowi, disebut akan melakukan kunjungannya ke Tanah Air dalam waktu dekat ini.

Jika bukan pada Oktober, Gianni Infantino akan mendarat di Indonesia setidaknya pada November 2022 mendatang.

“Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” tutup Jokowi.

BACA JUGA:Sanksi FIFA Atas Tragedi Kanjuruhan Nihil, PSSI Bilang Begini, Ambil Napas, Tolong Disimak

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris telah ditetapkan sebagai tersangka terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Ia menyatakan bahwa, dirinya menerima keputusan pihak berwajib yang menetapkan dirinya sebagai salah satu dari enam tersangka dalam tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut.

Dalam jumpa pers, Abdul Haris mengatakan bahwa ia ikhlas dan menerima penetapan sebagai salah satu tersangka pada tragedi tersebut dan menyatakan siap untuk bertanggung jawab.

"Kalau saya dijadikan tersangka, saya pun siap menerima, saya ikhlas. Tanggung jawab ini saya pikul, atas nama kemanusiaan. Saya takut siksa Allah daripada siksa dunia. Tidak apa-apa kalau memang ini adalah takdir saya, musibah yang saya hadapi," kata Haris, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 7 Oktober 2022.

BACA JUGA:Harga BBM Bisa Naik Lagi, Ini yang Jadi Penyebabnya, Siap-siap!

Dalam kesempatan itu, Haris juga menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut. Ia meminta maaf karena tak mampu menangani tragedi kemanusiaan itu usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya.

"Kami berduka cita. Kami sangat berkabung atas meninggalnya adik-adik ku, saudara-saudara ku, yang tanpa dosa, mereka meregang nyawa. Saya mohon maaf," katanya.

Sementara itu, kuasa hukum Abdul Haris, Taufik Hidayat, mengatakan bahwa kliennya disibukkan dengan perawatan para korban usai tragedi tersebut terjadi, sehingga tidak bisa menjawab konfirmasi dari media.

"Saat ini Pak Haris ditetapkan sebagai tersangka, dan beliau menerima segala konsekuensi apa yang telah ditetapkan oleh hukum," ujarnya.

BACA JUGA:Lama Sendiri, Ayu Ting Ting Ingin Memiliki Pendamping Hidup, Berikut Kriterianya

Haris menjelaskan, dunia sepak bola selalu menjunjung tinggi sportifitas, yang berarti mampu dan siap untuk mengakui kesalahan yang terjadi. Secara moral, ia menyatakan siap bertanggung jawab dan mengakui kesalahannya atas tragedi tersebut.

"Ini adalah kesalahan saya. Saya sebagai ketua panpel tidak bisa menyelamatkan, tidak bisa melindungi suporter. Secara moral saya siap dan saya akan mengikuti proses hukum dengan segala risiko yang saya hadapi," ujarnya.

BACA JUGA:Usut Tragedi Kanjuruhan, Polri Beri Sanksi 20 Anggotanya yang Diduga Melanggar Etik

Kategori :