Radarcirebon.com, JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tak disebut sama sekali dalam pernyataan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait pembenahan sepakbola dengan FIFA.
Dalam pernyataan Presiden Jokowi kepada publik sekira 3 menit, ternyata PSSI tak disebut sama sekali terkait kerjasama dengan FIFA. Termasuk pembenahan stadion pasca Tragedi Kanjuruhan.
Nama PSSI yang tidak disebut sama sekali oleh Presiden Jokowi menjadi sorotan. Termasuk oleh Pengamat Sepakbola, Coach Justin atau Justinus Lhaksana.
Mantan direktur teknik Timnas Futsal Indonesia dan pelatih berlisensi KNVB tersebut mengatakan, rencana FIFA akan datang dan berkantor di Indonesia adalah sebuah kesempatan emas.
BACA JUGA:Lihat, Anggota Polresta Malang Kota Sujud dan Minta Maaf Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan
FIFA akan bekerjasama dengan instansi pemerintah. Termasuk pemilik stadion hingga kepolisian. Terutama masalah keamanan stadion. Bahkan presiden akan melibatkan klub juga fans.
"Ini adalah statemen luar biasa, bahwa fans itu penting. Fans ini punya peran yang sangat penting. Ada satu hal yang bikin kaget. Presiden tidak mengucapkan satu kata pun tentang PSSI," kata Coach Justin, di tayangan Jus Indon, Senin, 10, Oktober 2022.
Menurut dia, PSSI yang tidak disebut sama sekali oleh Presiden Jokowi adalah hal yang aneh. Padahal PSSI adalah badan yang ditunjuk PSSI untuk mengelola sepakbola di Indonesia.
Artinya, kata dia, kemungkinan besar PSSI tidak dilibatkan. Karena presiden mengatakan, instansi pemerintah, kepolisian, klub, fans.
BACA JUGA:“Kangen Pensi”, SMA di Bandung Seru - Seruan di Fazzio Youth Project - Connected School Contest
BACA JUGA:Kronologi Nelayan Asal Mundu Cirebon Kecelakaan dan Tenggelam di Irlandia
"Klub ini kan di bawah PSSI. PSSI nggak disebut sama sekali. Ini bukan masalah benar salah. Ini gua anggap sih apa ya, tamparan moral," tuturnya.
Bahkan, secara ekstrem Coach Justin menilai, ada yang salah. Sebab, presiden bahkan tidak menyebut PSSI sama sekali dalam pernyataannya terkait kerjasama dengan FIFA.
"Mental udah kena. Karena ya, I mean, ini bukan masalah benar salah. Kalau gue, akan langsung mundur. Karena dalam dunia kepengurusan masih ada namanya etika," tandasnya.