BACA JUGA:Nadran Cirebon 2022, Nelayan Samadikun Larung Ancak di Tengah Laut
"Pangeran Mancur Jaya menemukan kayu perbatang pada pukul sembilan tanggal 19 Rabiul Awal."
"Kayu tersebut adalah bekas tempat duduk Raden Walangsungsang ketika bertapa, yang ditemukan Pangeran Mancur Jaya ketika ia di perintahkan pihak Keraton untuk mencari sumber air kala terjadi kekeringan panjang di wilayah Cirebon."
"Ketika Pangeran menghentakan kayu tersebut ke tanah, memancarlah air dari sela-sela tanah. Benturan kayu menimbulkan bunyi 'tuk'sehingga desa tersebut kemudian dinamakan Desa Tuk," sebutnya.
BACA JUGA:Rombongan Biksu Kecelakaan di Tol Palikanci Cirebon, 1 Orang Meninggal Dunia
Masih kata Raden Suparja, Percikan air dari balong keramat yang dipakai untuk memandikan kayu tersebut, dipercaya dapat memberikan aura yang tertutup dan membuang kesialan.
Sehingga ratusan orang berebut air keramat tersebut, tak terkecuali anak-anak kecil. (rdh)