Radarcirebon.com - Revolusi Industri 4.0 sedang berlangsung dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi robotik, teknologi informasi, dan teknologi komunikasi yang ditunjang oleh kemajuan ekonomi digital. Gambarannya dapat disaksikan melalui semakin maraknya bisnis dan transaksi perdagangan berbasis internet sebagai media komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi antar pelaku.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat perlu mengambil peran dalam melakukan berbagai fasilitasi kebijakan, mengakselerasi, dan menjalankan pelayanan dengan prima untuk menghadirkan ekosistem baru industri dan perdagangan yang mampu bersaing di era digital. Untuk itu, dalam melaksanakan tugas dan peran perannya diperlukan sistem perencanaan yang baik.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dalam mendukung Industri Juara di Jawa Barat memberikan layanan dan fasilitasi kepada IKM Jawa Barat melalui UPTD Industri yang dimiliki, yaitu UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan serta UPTD Industri Logam. UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan mempunyai Satuan Pelayanan berdasarkan komiditi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat. Satuan Pelayanan tersebut yaitu:
1. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kemasan ;
2. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan Tasikmalaya ;
3. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkayuan Sumedang ;
4. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut ;
5. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Persepatuan Bandung ;
6. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Pertekstilan Bandung ; dan
7. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan Cirebon
BACA JUGA:Kota Cirebon Dikepung Banjir, Simak Kalimat Pak Walikota, Ada Kata Maaf
Sedangkan UPTD Industri Logam memiliki 3 (tiga) satuan pelayanan untuk menjangkau I ndustri K ecil M enengah (IKM) di daerah yang memiliki potensi pengembangan IKM yang bergerak di perlogaman. Satuan Pelayanan tersebut yaitu :
1. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam Bandung;
2. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam Sukabumi; dan
3. Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam Bogor
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus mendorong pelaku usaha kecil menengah agar memiliki daya saing di pasar globar, salah satunya industri kulit di Garut. Ridwan Kamil menilai, pasar generasi Z atau milenial dan luar neğeri adalah prospek pasar yang menjanjikan bagi pelaku industri perkulitan di Garut.
Adanya satuan pelayanan mesin penyamakan di sentra perkulitan sukaregang garut sangat membantu sekali untuk IKM ini terbukti dengan jumlah data layanan yang tercatat pada tahun 2021 , satuan pelayanan penyamakan kulit garut melakukan pelayanan sebanyak 1.136 kali layanan mesin untuk para IKM, sedangkan pada tahun 2022 ini sampai bulan september sudah tercatat sebanyak 827 pelayanan. Untuk menggaet pasar yang lebih luas ini, kata Ridwan Kamil, para pelaku usaha harus mulai menggunakan teknologi informasi sebagai alat pemasaran.
Menurutnya, industri kerajinan kulit di Kabupaten Garut memiliki potensi bisnis yang besar. Tapi sayangnya, selama ini industri itu justru tak banyak berkembang. “Pengrajin kulit di Sukaregang masih kurang memahami bagaimana memasarkan produk secara digital. Mayoritas pelaku usaha masih menjual produknya secara konvensional. Dia juga meminta pengusaha memanfaatkan bahan dari limbah tumbuhan untuk membuat sebagian produknya,” katanya.
BACA JUGA:5 Manfaat Ubi Jalar Ternyata Luar Biasa, Jangan Pernah Anggap Remeh
"Untuk itu, dalam rangka pemulihan ekonomi, kami tekankan untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha di Jawa Barat, salah satunya di Sukaregang, Garut. Kenali pasarnya, maksimalkan teknologi informasi agar menjangkau pasar yang lebih luas lagi," katanya. (*)
Dari Packing Kemasan Hingga Industri Rotan Mesti Bersaing Global
UPTD Industri lain yang mendukung pengembangan IKM di Jawa Barat yaitu Unit Pelaksana Teknis Daerah Industri Pangan, Olahan dan Kemasan. UPTD yang berkantor di Jalan Sampurna Kota Bandung ini melaksanakan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang pengembangan industri Pangan, Olahan, dan Kemasan. Bidang ini meliputi pengembangan teknologi dan pengembangan usaha.
Upaya Disperindag Provinsi Jawa Barat memberikan layanan untuk lebih memajukan lagi usaha perdagangan dengan melibatkan diri secara aktif kepada para Industri Kecil Menengah (IKM), stake holder dan unit usaha lainnya agar lebih memenuhi standar kemasan yang baik dan lebih berdaya saing. Melihat potensi industri yang berkembang di Provinsi Jabar, yang notabene sebagai penompang industri nasional sebesar 60% Disperindag Provinsi Jawa Barat menyediakan beberapa program kegiatan bagi para industri kecil menengah khususnya generasi milenial,
Disperindag melalui UPTD IPOK menyediakan pelayanan Industri di antaranya adalah Satuan Pelayanan Rumah Kemasan yang menyediakan layanan berupa konsultasi desain kemasan, desain kemasan secara gratis, cetak d ummy untuk test pasar, dan fasilitasi cetak untuk IKM terpilih.
BACA JUGA:Waspada! Kasus Leptospirosis Muncul di Tengah Banjir, 374 terinfeksi, 54 Meninggal, Infeksi Kencing Tikus
Tahun 2021 ada 679 IKM baru di provinsi Jawa Barat yang tercatat membutuhkan pelayanan kemasan, apa lagi pada era semua serba digital dibutuhkan peningkatan kualitas mutu kemasan yang menarik secara visual dalam penjualan melalui marketplace. Sampai September 2022, sudah ada 564 IKM baru yang meminta pelayanan desain kemasan.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Iendra Sofyan, secara umum, UPTD IPOK memiliki fasilitas pembinaan, pelayanan permesinan serta sewa tanah atau bangunan untuk para pelaku usaha agar dapat beroperasi dan lebih berkembang lagi.. “Dalam prosesnya kita prioritaskan pada IKM binaan yang ada di Jawa Barat. Sehingga para pengusaha kecil yang awalnya masih menggunakan kemasan tradisional bisa lebih memiliki daya saing di pasar bebas,” ujar Iendra.
Lebih lanjut Ia mengatakan, IKM akan dibantu secara teknis baik disain kemasan dan produksi dalam jumlah tertentu untuk selanjutnya produksi kemasan berikutnya akan dilanjutkan oleh masing-masing IKM. “Tapi produksi kemasan yang tentunya sudah sesuai kesepakatan dan standar di pasar baik nasional maupun pasar mancanegara,” imbuh Iendra.
Dalam pada itu, selain Satuan Pelayanan Kemasan dan Penyamakan Kulit Garut ada juga Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan di Cirebon. Industri rotan di Cirebon sangat berkembang pesat sehingga pemasaran rotan yang menembus pasar ekspor dengan nilai ekspor mencapai $450.000.000 pada tahun 2021, dengan tujuan ekspor ke kawasan Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. Untuk itu Disperindag Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi cukup besar pada industri rotan dengan penyediaan layanan mesin industri untuk produksi bagi para IKM rotan. (*)
BACA JUGA:Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak Versi Kemenkes dan RSUP Dr Sardjito, Ada Perbedaan
Capaian Layanan Satpel UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan
Capaian Retribusi UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan
· &nb