Update Gagal Ginjal Akut: Hanya Ada Penambahan 3 Kasus Baru

Kamis 27-10-2022,18:30 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

 BACA JUGA:Ridwan Kamil Bisa Menjadi Capres Kebanggaan Jawa Barat, Akademisi Cirebon: Ada Gambaran Karakter...

Dari sisi terapeutik, sebagai langkah awal Kemenkes telah mendatangkan 30 vial Antidotum Fomepizole dari Singapura yang akan datang secara bertahap.

Jubir Syahril merinci, sebanyak 20 vial sudah tiba di Indonesia pada 10 dan 18 Oktober lalu dan telah digunakan untuk pengobatan di RSCM. Hasilnya, kondisi pasien gagal ginjal akut mengalami perbaikan.

Selanjutnya, 10 vial lagi yang dijadwalkan tiba hari, akan didistribusikan ke RS rujukan pemerintah yang merawat pasien gagal ginjal akut.

BACA JUGA:Jadwal Live Streaming Liga Europa 2022/2023 Hari Ini, Ada PSV vs Arsenal dan MU vs Sheriff

Selain Singapura, Kemenkes juga mendatangkan 16 vial Antidotum Fomepizole dari Australia pada 22 Oktober lalu dan telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit diantaranya RS M. Djamil Padang, RS Soetomo Surabaya, RS Adam Malik medan, dan RS Zainul Abidin Aceh.

Tak hanya itu, sebagai hasil diplomasi bilateral dengan Kanada saat Pertemuan Menteri Kesehatan Negara G20, Indonesia juga mendapatkan donasi dari Takeda berupa 200 vial Antidotum Fomepizole yang akan tiba minggu depan.

Setibanya di Indonesia, obat injeksi ini akan langsung didistribusikan ke seluruh RS pemerintah dan diberikan gratis kepada seluruh pasien.

“Obat Fomepizole sepenuhnya diberikan secara gratis kepada pasien sebagai bagian dari terapi/pengobatan,” tegas Jubir Syahril.

 BACA JUGA:Ridwan Kamil Capres Kebanggaan Jawa Barat, Dr Sugianto: Dalam Sejarahnya Belum Ada Presiden dari Sunda

Selain itu upaya antisipatif dari pemerintah, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu panik berlebihan.

Yang terpenting, masyarakat dapat berpartisipasi penuh untuk mengantisipasi gagal ginjal akut pada anak dengan selalu waspada dan untuk sementara waktu tidak memberikan obat dalam bentuk cair/sirup kepada anak.

Terakhir, Jubir Syahril menekankan bahwa dukungan seluruh pihak juga sangat menentukan keberhasilan penanganan gagal ginjal akut di Indonesia.  

“Diharapkan semua pihak untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelamatkan nyawa anak Indonesia sebagai prioritas utama. Tujuan kita adalah demi kesehatan masa depan anak anak kita,” pungkasnya. (jun)

Kategori :