Radarcirebon.com, JAKARTA - Banyak yang menganggap tarif internet masih terlalu mahal bila dibandingkan dengan negara lain.
Namun, berdasarkan keterangan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tarif internet di Indonesia masih jadi yang termurah se-ASEAN.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif Angga mengatakan kalau tarif internet yang terpasang di Indonesia masih dalam daftar harga yang wajar.
BACA JUGA:Krisis Global, Peluang UMKM Kabupaten Cirebon untuk Berkembang
Dengan harga rata-rata mencapai Rp 200 sampai Rp 250 ribu, bisa dikatakan tarif internet di Indonesia masih termasuk murah. Apalagi masih ada provider yang memasang tarif di bawah itu.
"Untuk harga, rata-rata provider jaringan itu main di Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Bahkan ada yang di bawahnya," ujar Arif saat menghadiri acara diskusi media bertajuk ‘Perang Tarif Internet: Mungkinkah Menular ke Penyedia Fixed Broadband?’ pada Selasa, 25 Oktober 2022.
"Menurut saya itu harga yang mendekati bottom dari harga itu sendiri,” tuturnya menambahkan.
BACA JUGA:JDS Gelar Jabar Data Visualization Festival, Catat Waktu Pelaksanaannya
Arif meyakini bahwa tarif murah hanya akan menjadikan industri strategis ini menjadi tidak sehat.
Ditambah lagi masih adanya pembangunan infrastruktur penyediaan akses internet sendiri juga bukanlah hal yang murah.
Sejumlah pemerintah daerah bahkan memungut tarif kepada penyedia jasa internet yang akan membangun infrastruktur jaringan.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Pembangunan RS Edelweiss Cianjur Contoh Kolaborasi Umara dan Ulama
Salah satunya yakni IndiHome sebagai pelaku penyedia layanan fixed broadband di Indonesia juga menyatakan bahwa saat ini mereka lebih berfokus pada kualitas pelanggan ketimbang persaingan harga.
Hal ini menunjukkan potensi bisnis fixed broadband masih besar. Begitu juga persaingan antar para penyedia layanan internet fixed broadband juga semakin ketat.
Sementara dari hasil survei APJII, IndiHome menjadi operator fixed broadband yang paling banyak digunakan (67,54 persen).