Radarcirebon.com, CIREBON - USAHA Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon terus berkembang. Perannya pun begitu besar di sektor ekonomi. Tidak hanya itu, UMKM juga masuk dalam blue print Kabupaten Cirebon di urutan keempat. Artinya, keberadaan UMKM masuk skala prioritas.
Langkah konkretnya dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, kemarin, (27/10). Menggelar pemberdayaan melalui kemitraan kepada para pelaku UMKM. Ada 50 perwakilan UMKM yang dilibatkan. Lokasinya, di salah satu hotel di bilangan Tuparev.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra MSi mengatakan, sesuai yang diamanatkan Presiden RI dalam sidang tahunan negara, ada 4 poin yang diamanatkan. Salah satunya adalah peningkatan peran serta UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi nasional paca pandemi Covid-19.
Maka, lanjut Dadang, para pelaku UMKM ini harus ditingkatkan peran sertanya. Terlebih, ada 31.054 ribu kemitraan UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM. Yang terbagi menjadi tiga, yakni, start-up, middle, dan hight.
BACA JUGA:Waspada Banjir di Kota Cirebon, Hari Ini Diprediksi Hujan Jam 1 sampai 7 Malam
BACA JUGA:Daftar 19 Shampo yang Ditarik Unilever Amerika Serikat, Unilever Indonesia Bilang Begini
“Yang kita latih hari ini adalah pelaku UMKM di tingkat menengah ke atas atau middle. Artinya, pelaku UMKM ini kita fasilitasi untuk bisa berkolaborasi, bekerjasama dengan pihak luar dalam rangka tidak hanya meningkatkan kualitas, tapi juga pemasaran,” papar Dadang usai sambutan.
Mantan kepala Dinas Peradangan dan Perindustrian itu menyampaikan, pelatihan ini merupakan angkatan ke-6 pelaku UMKM. Pelatihan ini juga dengan menggandeng pihak ketiga untuk pemasaran secara luas. Seperti, minimarket, supermarket, PHRI, rumah makan untuk plotting marketnya. “Setiap hotel di kabupaten bisa memajangkan hasil UMKM. Itu salah satu market place-nya,” imbuhnya.
Dadang mengaku, tahun ini juga pihaknya akan membentuk Business Development Service (BDS), market place-nya di Jalan Cipto untuk membangun pemasaran sampai ke luar negeri.
Bahkan, tadi pagi (kemarin, red), Pemda melalui Bagian Perekonomian melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM mengenai branding dan packing sehingga bisa bersaing dengan pasar swalayan.
BACA JUGA:UNPAR Resmi Buka Pendaftaran Calon Rektor Periode 2023-2027
Sementara itu, Penyuluh Perindustrian Dan Perdagangan Dinkop UKM, Hartono menuturkan, UMKM besiknya di kalangan bawah. Tapi, secara peran aktifnya dalam menopang perekonomian nasional itu begitu besar. Sebab, hampir 90 persen UMKM penopang ekonomi di daerah.
“UMKM kita ini, masuk ke dalam blue print Kabupaten Cirebon di urutan ke empat. Artinya masuk skala prioritas. Setelah pariwisata, ketahanan pangan, dan industri atau perdagangan,” katanya.
Menurutnya, untuk meningkatkan aset dan omzet UMKM sendiri melalui pelatihan di tahun 2022 ini, pihaknya melakukan mapping. Bahkan, di Oktober-November ini, Dinkop dan UKM akan melakukan pendataan ulang pelaku UMKM.