"Warga sering mendengar korban menangis. Bahkan pernah dihujankan di luar rumah malam-malam," tuturnya.
BACA JUGA:Kakak Kandung Gus Baha Dukung Anies Baswedan, Begini Pesannya untuk Para Santri
BACA JUGA:Jelang Timnas U-20 Indonesia vs Moldova, Shin Tae Yong Punya Satu Penyelasan
Dari kesaksian beberapa warga yang melihat adanya dugaan penganiayaan, kemudian dilakukan tindakan untuk mengevakuasi korban.
Benar saja, pada tubuh korban terdapat banyak luka memar. Bahkan wajah korban lebam di dekat mata kanan dan kiri.
Camat Ngamprah, Agnes Virganty menambahkan, korban telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan atas luka-lukanya.
Korban juga menjalani visum sebagai bukti telah terjadi dugaan tindakan penganiayaan.
BACA JUGA:5 Sholat Sunah yang Paling Disukai Allah, Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Di Graha Pena Radar Cirebon, Haris Pertama Bicara Kubu-kubuan di KNPI dan Pilpres 2024
Agnes juga mengatakan, ketika dievakuasi, korban mengalami trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya. Korban tampak bungkam tentang apa yang dilakukan sang majikan kepadanya.
“Korban mengakuinya hanya jatuh. Tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak memungkinkan hanya jatuh biasa. Apalagi ada bukti penyekapan. Lebih jauhnya kita percayakan ke pihak kepolisian,” jelas Agnes.
Saat ini, majikan korban sudah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan tindak kekerasan serta penyekapan seorang ART asal Kabupaten Garut itu.
“Majikan dan korban sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Cimahi. Semoga tidak ada lagi kejadian kekerasan serupa,” kata Agnes.
BACA JUGA:1500 Anggota Parpol Sudah Terverifikasi Faktual, Verkfak Masih Terus Berjalan
BACA JUGA:PKS Kota Cirebon Gelar Maulid, Nabi Muhammad Jadi Teladan
Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadhilla menjelaskan, saat ini polisi sudah bergerak untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban maupun terduga pelaku.