Ripparda Kabupaten Cirebon Masuk Babak Akhir, Tinggal Butuh Dukungan Kepala Daerah

Selasa 15-11-2022,20:00 WIB
Reporter : Samsul Huda
Editor : Moh Junaedi

Radarcirebon.com, CIREBON - Pembahasan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda) masuk babak akhir.

Pembahasan Ripparda tinggal penyelesaian, yakni melengkapi berkas lampiran.

Artinya, sebentar lagi pemerintah daerah segera memiliki perda tentang Ripparda.

Demikian disampaikan Ketua Pansus Ripparda, DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Hj Hanifah MA.

BACA JUGA:Ketakutan, Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas dalam Serumah di Kalideres Sampai Hapus No HP

Menurutnya, pembahasan Ripparda tahun ini, ditargetkan selesai. "Pembahasan sudah selesai. Tinggal melengkapi berkas lampiran saja," kata Ohan --begitu sapaan akrabnya, kemarin.

Ia berharap dengan adanya Ripparda ini, bisa berimbas positif pada pembangunan daerah. Mendapat kucuran anggaran dari pusat, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Karenanya, kementrian harus mendukungnya.

Sayangnya, ketika rombongan Pansus bertandang ke Kementrian, muncul pengakuan cukup mengejutkan.

BACA JUGA:Ada Mayat Dalam Peti Hidup Kembali, Dirut RSUD Kota Bogor Bilang Begini

"Rupanya pejabat di kita itu, tidak pernah mengusulkan ke kementrian," kata Ohan.

Kendati demikian, kata politisi PKB itu, kalau mau ada keseriusan berbagai upaya harus dilakukan. Komitmennya harus jelas.

Nanti, setelah Ripparda dituntaskan, harus dilanjutkan dengan pembuatan master plan. Kemudian membuat DED dan kesanggupan menjalankan amanah Perda dari dinas terkait.

BACA JUGA:Porprov Jabar 2022: Gulat Tambah 2 Emas, Perolehan Medali Kota Cirebon Terus Bertambah

"Kalau cuma ada Ripparda, tapi Pemdanya tidak mendukung, ya percuma. Tidak akan jalan. Semangatnya itu kan, kita punya pariwisata bagus. Jalan menuju daerah wisatanya bagus, sehingga menunjang pengembangan pariwisata," tuturnya.

Sejauh ini, selama pembahasan, komitmen dari dinas terkait cukup bagus. Tapi, itu belum cukup, ketika tidak disupport oleh pimpinan tinggi.

"Ini bukan sebatas dinas saja. Kalau tidak diberikan peluang, ya gak bakal bisa dong. Makanya harus bersinergi.”

“Misalnya butuh infrastuktur, ada dari DPUTR-nya, butuh keindahan wisatanya, adanya dari DLH," pungkasnya. (sam)

Kategori :