Radarcirebon.com, JAKARTA - Indonesia adalah negara pengguna Michat terbanyak di dunia yakni 83,73 persen, dan mayoritas yang menginstal aplikasi ini berusia 18 sampai dengan 24 tahun.
Selain Indonesia yang menjadi negara pengguna Michat terbanyak di dunia, ada juga Prancis dengan 5,96 persen.
Data bahwa Indonesia adalah negara dengan pengguna Michat terbanyak di dunia, dirilis oleh Similarweb.
Setelah Indonesia, Prancis, berikutnya adalah Argentina dengan 4,25 persen. Lalu, Malaysia 2,52 persen, Amerika 2,19 persen dan lainnya 1,35 persen.
BACA JUGA:Hore! Sirkuit Mandalika Masuk dalam 3 Besar Jumlah Penonton di Ajang MotoGP
Berdasarkan jumlah pengguna versi Similarweb, warga Prancis yang menginstal aplikasi ini sebanyak 12.865. Di Indonesia, aplikasi di bawah naungan Michat PTE Limited adalah nomor 41 paling populer.
Bahkan, mengalahkan Gojak yang ada di peringkat 42, hingga Twitter di peringkat 50. Juga mengalahkan game populer seperti Stumble Guys juga Subway Surfers.
Dari kategori usia, penginstal aplikasi tersebut sebanyak 37,45 persen adalah usia 18 sampai dengan 24 tahun atau Gen Z.
Diikuti kalangan usia 25 sampai dengan 34 tahun sebanyak 32,91 persen, usia 35 sampai dengan 44 tahun sebanyak 14,41 persen.
BACA JUGA:Atalia Buka Perkemahan Wirakarya Daerah di Garut, Kota dan Kabupaten Cirebon Absen
Pada usia 45 sampai 54 tahun sebanyak 7,79 persen, 55 sampai 64 tahun sebanyak 4,49 persen dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 2,95 persen.
Tingginya angka pengguna tersebut tentu mengkhawatirkan, lantaran aplikasi Michat kerap digunakan atau disalahgunakan untuk prostitusi online.
Istilah Open BO atau booking online sangat populer yang merujuk pada aktivitas prostitusi daring. Meski aplikasi tersebut sudah menerapkan mekanisme pencegahan.
Misalnya pada pedoman situs, Michat menyatakan mereka adalah aplikasi untuk komunikasi yang menghubungkan keluarga dan teman.